Nationalgeographic.co.id—Centauromachy adalah pertempuran epik antara ras Centaur dan manusia kuno suku Aeolian Yunani yang disebut Laptih. Pertempuran ini melegenda di antara orang-orang Yunani kuno.
Seperti diketahui, ras Centaur adalah ras makhluk setengah kuda, setengah manusia dalam mitologi Yunani.
Suku Lapith dan centaur di Yunani kuno konon berkerabat karena klan tersebut konon merupakan satu keturunan.
Mereka memperoleh nama dari dua bersaudara dalam mitos: Lapithes dan Centaurus.
Centaurus, menurut mitologi Yunani kuno, adalah makhluk pertama yang mengelompokkan bintang-bintang menjadi konstelasi. Dia mengajari orang lain cara membacanya.
Konon dia merumuskan gambaran dirinya menggunakan bintang-bintang, konstelasi Centaurus, untuk membantu membimbing teman pelautnya, para Argonaut.
Konstelasi adalah susunan atau pola bintang-bintang yang tampak membentuk suatu gambar atau bentuk tertentu ketika dilihat dari Bumi.
Meskipun bintang-bintang dalam konstelasi sebenarnya mungkin berada pada jarak yang sangat berbeda satu sama lain dalam ruang tiga dimensi, penampakan dari Bumi menyebabkan mereka tampak membentuk pola tertentu di langit malam.
Konstelasi digunakan sebagai alat bantu identifikasi dan orientasi di langit. Beberapa konstelasi memiliki nama-nama yang diasosiasikan dengan tokoh-tokoh mitologi Yunani, cerita rakyat, atau objek-objek tertentu.
Organisasi Internasional Astronomi mengenali dan menetapkan batas-batas resmi untuk berbagai konstelasi di langit, yang membantu para astronom dan pengamat langit.
Contoh konstelasi termasuk Centaurus, Orion, Ursa Major, dan Scorpius.
Centaurus dan saudaranya Lapithes diduga adalah putra dewa Apollo dan bidadari Stilbe, putri dewa sungai Peneus.