Centauromachy, Pertempuran Epik Centaur dan Manusia di Mitologi Yunani

By Ricky Jenihansen, Minggu, 3 Maret 2024 | 10:00 WIB
Centauromachy, Pertempuran Epik Centaur dan Manusia di Mitologi Yunani (Amaury Laporte. CC BY 2.0/flickr)

Dikatakan bahwa Lapithes adalah seorang pejuang pemberani, sedangkan Centaurus adalah manusia cacat yang kemudian mengawini kuda betina.

Hasilnya, lahirlah ras centaur, setengah manusia setengah kuda. Sedangkan Lapith, sebaliknya, memiliki bentuk manusia.

Silsilah Lapith mencakup para pejuang dan raja seperti Ixion, Pirithous, Caeneus, dan Coronus, serta peramal Ampycus dan putranya Mopsus.

Centauromachy melegenda di antara orang-orang Yunani kuno. (jean louis mazieres. CC BY-2.0/flickr)

Bagaimana Pertempuran Centauromachy dimulai?

Centauromachy digambarkan dalam banyak karya seni selama ribuan tahun. Peristiwa itu dipicu pesta pernikahan Raja Lapith Pirithous.

Ia mengundang para centaur ke upacara di mana dia akan menikahi pengantinnya, Hippodamia.

Para penunggang kuda, yang tidak terbiasa dengan anggur, gagal menahan sifat liar mereka. Ketika Hippodamia muncul, centaur Eurytion berusaha menculiknya, segera diikuti oleh centaur lain yang berusaha melakukan hal yang sama terhadap tamu wanita.

Pernikahan tersebut dengan cepat berubah menjadi kekacauan, ketika suku Lapith maraht untuk membela para wanita dan menundukkan para centaur yang nakal.

Yang terjadi adalah pertempuran berdarah antara manusia dan ras centaur, sehingga memunculkan analogi antara peradaban dan masyarakat Yunani yang beradab.

Pertempuran itu menjadi simbol perang melawan ketidaksopanan masyarakat yang barbar dan tidak beradab – tatanan yang halus melawan kekacauan yang merajalela.

Selama pertempuran, Theseus datang membantu Lapith, membantu memotong telinga dan hidung Eurytion dan mengusirnya dari acara tersebut. Setelah bentrokan besar berakhir, para centaur diusir dari Thessaly ke barat laut.