Sejarah Dunia: Benarkah Manhattan Pernah Dibeli Belanda Seharga $24?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 8 Maret 2024 | 12:00 WIB
Sejarah dunia penuh dengan peristiwa jual beli yang luar biasa. Salah satu yang paling terkenal, menurut legenda, terjadi di Manhattan. Benarkah Manhattan pernah dijual ke Belanda di masa lalu? (Jacob van Meurs)

Nationalgeographic.co.idSejarah dunia penuh dengan peristiwa jual beli yang luar biasa. Salah satu yang paling terkenal, menurut legenda, terjadi di Manhattan. Kabarnya, penduduk asli pulau itu menjualnya kepada Belanda dengan harga segenggam manik-manik dan uang tunai setara dengan $24.

Apakah kisah jual beli yang legendaris itu benar-benar terjadi atau hanya isapan jempol belaka? Kisah bagaimana Manhattan berakhir di tangan pemukim Eropa dan mengapa transaksi itu masih menjadi misteri sejarah dunia bisa disimak di sini.

Penduduk asli Manhattan dalam sejarah dunia

Pada saat penjajah Eropa memasuki wilayah Sungai Hudson, wilayah tersebut telah lama dihuni oleh Suku Lenape. Masyarakat tersebut menamai pulau hijau di sepanjang Hudson sebagai Manahatta atau pulau berbukit.

Suku Lenape berbicara dalam bahasa Algonquian dan berdagang dengan berbagai penduduk asli Amerika lainnya. Mereka menjalani kehidupan musiman di pulau tersebut dengan sumber daya alam yang kaya dan hewan yang berlimpah.

Hewan-hewan tersebut—khususnya berang-berang—menarik perhatian orang Eropa pertama yang menjumpai Lenape dan Manhattan mulai tahun 1500-an. Faktanya, sebagian besar daya tarik Amerika Utara bagi orang-orang Eropa awal berkaitan dengan kulit binatang.

Kulit tersebut biasanya digunakan untuk memproduksi topi modis dan barang-barang mewah bagi konsumen Eropa. Hal ini terjadi terutama karena orang-orang Eropa hampir tidak ada lagi yang berburu hewan berbulu di benua mereka sendiri.

“Terpikat oleh banyaknya bulu berang-berang, pedagang Belanda mulai berdagang dengan Suku Lenape,” tulis Erin Blakemore di laman National Geographic.

Mereka pun segera mengeklaim wilayah yang membentang dari wilayah yang sekarang disebut Delaware hingga Rhode Island atas nama Perusahaan Hindia Barat Belanda.

Perusahaan Hindia Barat Belanda mengembangkan monopoli atas perdagangan Atlantik. Perusahaan ini mendirikan New Netherland pada tahun 1621 dan memperluas kekuasaan Belanda di seluruh wilayah Sungai Hudson.

Pada 1624, orang-orang Belanda tinggal di Manahatta di sebuah permukiman bernama New Amsterdam. Setelah itu, Pulau Manahatta mulai disebut sebagai Manhattan.

Piagam Perusahaan Hindia Barat Belanda memungkinkan para anggotanya membuat kontrak dengan pangeran dan penduduk asli di wilayah tersebut.