Sejarah Dunia: Benarkah Manhattan Pernah Dibeli Belanda Seharga $24?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 8 Maret 2024 | 12:00 WIB
Sejarah dunia penuh dengan peristiwa jual beli yang luar biasa. Salah satu yang paling terkenal, menurut legenda, terjadi di Manhattan. Benarkah Manhattan pernah dijual ke Belanda di masa lalu? (Jacob van Meurs)

Mereka memperdagangkan barang dan mata uang untuk penduduk di wilayah yang subur dan belum dihuni. Perusahaan tersebut tidak hanya mulai menjajah tanah tersebut, namun juga membeli sebanyak mungkin dari penduduk asli.

Detail suram penjualan Manhattan dalam sejarah dunia

Dalam laporan kepada Perusahaan Hindia Barat Belanda, Peter Schagen menulis surat yang menyatakan tentang pembelian pulau. Dalam suratnya ia menulis bahwa Belanda telah membeli Island Manhattes dari Indian seharga 60 gulden.

Belanda memang membeli pulau itu dari Lenape. Namun tidak ada akta atau korespondensi lain yang berkaitan dengan penjualan tersebut yang pernah ditemukan. Dan jumlah yang dibayarkan—dan sifat transaksinya—telah diperdebatkan selama hampir 400 tahun.

Legenda abad ke-19 tampaknya bertanggung jawab atas beberapa kebingungan ini. Pada 1840-an, sejarawan Edmund Bailey O’Callaghan mulai mengungkap dokumen-dokumen dari masa lalu Belanda di New York.

Di antara penemuan O’Callaghan adalah surat tahun 1626 dari Schagen, dan O’Callaghan menulis bahwa penduduk asli Amerika menerima sejumlah 60 gulden, atau 24 dolar, untuk traktat yang sangat bagus itu.

Pembaca terpaku pada angka 24 dolar. O’Callaghan juga berkisah tentang pertukaran manik-manik dengan komoditas berharga di seluruh wilayah dan sebuah legenda pun lahir. Namun masih belum jelas apakah pertukaran tersebut melibatkan uang, komoditas, atau keduanya.

Sejarawan modern menunjukkan bahwa 60 gulden bernilai lebih dari 24 dolar modern pada saat itu. Nilainya setara dengan sekitar 1.000 dolar pada masa kini.

Jika uang berpindah tangan, kemungkinan besar uang itu disertai dengan bulu binatang, manik-manik, dan barang dagangan yang berharga.

Transaksi serupa mendukung interpretasi tersebut. Akta terakhir akuisisi Staten Island oleh Belanda pada tahun 1670 dari Suku Munsee menunjukkan bukti adanya tawar-menawar yang sengit.

Pada akhirnya, Belanda menukarkan lebih dari 100.000 manik untuk wilayah itu. Selain manik, sejumlah besar pakaian, peralatan, senjata dan amunisi pun diberikan.

Tapi tidak ada akta seperti itu yang ada di Manhattan. Sejarawan Paul Otto menuliskan jika pertukaran tersebut kemungkinan besar dipandang sebagai “urusan penting” oleh Suku Lenape.