Sejarah Dunia: Benarkah Manhattan Pernah Dibeli Belanda Seharga $24?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 8 Maret 2024 | 12:00 WIB
Sejarah dunia penuh dengan peristiwa jual beli yang luar biasa. Salah satu yang paling terkenal, menurut legenda, terjadi di Manhattan. Benarkah Manhattan pernah dijual ke Belanda di masa lalu? (Jacob van Meurs)

Apakah Manhattan benar-benar dijual?

Namun, “masalah penting” tersebut belum tentu merupakan penjualan. Otto mencatat bahwa Suku Lenape dan penduduk asli Amerika lainnya kemungkinan besar tidak mengetahui bentuk kepemilikan properti di Eropa. Mereka tidak mengakui hak individu atas tanah sama sekali.

Sebaliknya, penduduk asli di wilayah tersebut mungkin mengira mereka setuju untuk membagi tanah tersebut dengan Belanda atau menyewakannya kepada mereka.

Sejarawan Jean Soderlund menulis bahwa Lenape memiliki reputasi sebagai suku yang damai. Namun mereka tidak lemah dan tindakan mereka selalu mencerminkan komitmen mereka terhadap kedaulatan dan keinginan untuk melindungi hak perdagangannya.

Sebaliknya, Belanda percaya bahwa mereka telah membeli tanah tersebut. Perdagangan berang-berang berkembang pesat hingga kulit berang-berang menjadi mata uang yang diterima di seluruh New Netherland.

Pada 1664, New Amsterdam dihuni oleh 1.500 orang dan dilaporkan ada 18 bahasa yang digunakan di seluruh permukiman tersebut.

Kota ini terkenal dengan tembok yang mengelilinginya. Tembok itu dibangun oleh orang-orang yang diperbudak, sisa-sisanya akhirnya menjadi Wall Street yang terkenal di New York.

Perdagangan bersejarah lainnya

Namun tembok tersebut tidak cukup untuk melindungi Belanda dari pengambilalihan paksa mereka sendiri. Pada bulan Agustus 1664, tentara Inggris menyerbu New Amsterdam.

Setelah gubernur Belanda, Peter Stuyvesant, menyerahkan koloni multikultural tersebut sebulan kemudian, namanya diubah menjadi New York.

Sementara itu, Belanda dan Inggris sedang berebut kekuasaan di belahan dunia lain sebagai bagian dari Perang Inggris-Belanda Kedua. Pada 1667 Belanda menyerbu koloni Inggris di Suriname di Amerika Selatan.

Pada tahun yang sama, negara-negara yang bertikai menandatangani perjanjian yang secara resmi menukar New Netherland (New York) dengan berbagai wilayah kolonial. Termasuk koloni yang sekarang dikenal sebagai Suriname dan pulau kecil penghasil pala, Pulau Rhun di Indonesia.

Sementara itu, masyarakat yang menganggap Manhattan sebagai tanah leluhurnya terusir. Perang, perjanjian, dan pemindahan paksa pun terjadi.

Pada 1860-an sebagian besar Suku Lenape terdesak ke tempat yang sekarang disebut Oklahoma. Saat ini, tiga Suku Lenape diakui secara federal oleh Amerika Serikat dan Suku Lenape lainnya masih berjuang untuk mendapatkan pengakuan.