Simbol Status, Orang di Kekaisaran Romawi Juga Punya Hewan Peliharaan

By Sysilia Tanhati, Jumat, 8 Maret 2024 | 13:00 WIB
Di Kekaisaran Romawi, hewan memiliki beragam fungsi. Mulai dari ternak, kurban, alat transportasi di medan perang, hingga peliharaan. Hewan apa saja yang dipelihara di masa itu? (Casa di Paquius Proculus)

Nationalgeographic.co.id–Di Kekaisaran Romawi, hewan memiliki beragam fungsi. Mulai dari ternak, kurban, hingga alat transportasi di medan perang. Hewan juga digunakan di arena gladiator serta disajikan di perjamuan mewah.

Namun bagaimana dengan hewan peliharaan? Apakah orang Romawi juga memelihara hewan seperti orang-orang di zaman modern? Dan jika ya, hewan peliharaan apa yang mereka miliki?

Kucing

Mungkin di luar dugaan, kucing bukanlah hewan peliharaan yang populer di Kekaisaran Romawi. Ya, memang ada kucing di Roma. Hewan ini mungkin dibawa ke sana dengan kapal oleh penjajah Yunani kuno.

Bukti osteologi menempatkan penemuan paling awal pada abad ke-5 SM. Kerangka dari Era Republik tidak begitu banyak, tetapi jumlahnya bertambah menjelang periode kekaisaran.

Mungkin di luar dugaan, kucing bukanlah hewan peliharaan yang populer di Kekaisaran Romawi. (Museo nazionale romano di Palazzo Massimo)

Kucing di Kekaisaran Romawi sebagian besar dipandang sebagai penangkap tikus dan pengusir hama. Mereka bahkan harus bersaing dengan musang untuk mendapatkan gelar pengendali hewan pengerat.

Pasalnya, musang juga dipelihara di rumah-rumah Romawi untuk tujuan tersebut. Penggambaran mosaik di Pompeii tentang kucing mungkin cukup untuk menunjukkan bagaimana sebagian orang Romawi memandang kucing.

Selain di kota dan vila, sisa-sisa kucing juga ditemukan di benteng dan pos terdepan militer. Kucing adalah sahabat yang berharga bagi tentara karena mereka membantu menjaga makanan dengan membasmi tikus.

Menurut Donald Engels, penulis Classical Cats, kata Latin cattus yang berarti kucing pertama kali digunakan dalam konteks militer.

Kucing dapat ditemukan di beberapa prasasti penguburan, sebagian besar sebagai pendamping anak-anak.

Meskipun mungkin tidak dipandang sebagai sahabat manusia, kucing dianggap suci oleh Dewi Diana. Hewan ini dihormati karena kemandirian, otonomi, dan kebebasan mereka.