Tampaknya orang-orang Romawi tidak memiliki banyak kisah mitologis yang berasal dari dewa-dewa mereka sendiri. Jika ya, sebagian besar dari mereka telah hilang.
Namun, nampaknya dewa-dewa yang disembah orang Romawi pada dasarnya dipandang sebagai atribut yang dipersonifikasikan dari berbagai belahan dunia.
Secara umum, mereka tidak memiliki cerita nyata tentang aktivitas dan perbuatan para dewa seperti yang dimiliki orang Yunani kuno.
Oleh karena itu, para ahli percaya bahwa bangsa Romawi memang mengambil banyak mitologi Yunani dan menerapkannya pada dewa-dewa mereka sendiri.
Meskipun para dewa itu sendiri tidak berasal dari Yunani, sebagian besar cerita mitologi tampaknya berasal dari Yunani.
Dewa Yunani asli dalam mitologi Romawi
Namun demikian, ada beberapa contoh di mana orang Romawi mengadopsi seluruh dewa dari jajaran dewa mitologi Yunani, bukan hanya cerita yang relevan.
Salah satu contohnya adalah Apollo yang tidak memiliki persamaan yang jelas dalam jajaran dewa Romawi yang ada.
Demikian pula, sesuai dengan nama dewa Romawi Aesculapius, ia adalah versi dewa pengobatan Yunani, Asclepius.
Mengenai dewa Yunani ini, Encyclopedia Britannica menjelaskan, ”Pada tahun 293 SM, pemujaannya menyebar ke Roma, dan di sana ia disembah sebagai Aesculapius.”
Oleh karena itu, meskipun sebagian besar dewa dengan kemiripan yang mencolok hanya disebabkan oleh asal usul yang sama, terdapat beberapa contoh asli dari bangsa Romawi yang secara langsung meniru dewa-dewa Yunani.
Kapan ini terjadi?
Seperti yang bisa dilihat dari kutipan Encyclopedia Britannica, setidaknya satu contoh orang Romawi yang meniru dewa-dewa Yunani terjadi pada abad ketiga SM.
Namun, contoh lain dari fenomena yang sama terjadi pada waktu yang berbeda. Misalnya, bangsa Romawi mengadopsi penyembahan terhadap Apollo pada awal sejarah mereka.
Kita tahu bahwa bangsa Etruria, tetangga awal bangsa Romawi, memuja Apollo setidaknya sejak abad keenam SM.
Banyak ahli percaya bahwa pemujaan terhadapnya menyebar ke Etruria melalui Romawi, meskipun hal sebaliknya juga mungkin terjadi.
Dalam banyak kasus, adopsi catatan mitologi Yunani kemungkinan besar terjadi pada periode awal ini.
Ada kehadiran orang Yunani di Italia sejak abad kedelapan SM, dan orang Etruria juga mendapat banyak pengaruh langsung dari orang Yunani.
Faktanya, berdasarkan penelitian genetika, banyak di antara mereka yang sebenarnya adalah keturunan Yunani.
Oleh karena itu, baik dari orang-orang Yunani maupun Etruria di Italia, terdapat pengaruh yang cukup besar dalam hal mitologi Yunani di antara orang-orang Romawi sejak periode awal.