Saat Pusat Pendidikan Milik Plato Dihancurkan Diktator Romawi Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Minggu, 10 Maret 2024 | 07:00 WIB
Plato, filsuf Yunani kuno mendirikan pusat pendidikan Akademi namun dihancurkan oleh diktator Romawi kuno. (Public domain)

Plato Mengilhami Renaisans yang berujung pada Revolusi Ilmiah

Renaisans dimulai pada abad ke -14 di Italia, dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa dalam beberapa ratus tahun berikutnya.

Masa perkembangan seni yang luar biasa, yang menyaksikan orang-orang seperti Leonardo De Vinci, Michelangelo, dan Raphael menciptakan karya agung mereka.

Dalam hal ini juga merupakan masa inovasi filosofis, termasuk perkembangan Humanisme, yang mengutamakan kesejahteraan dan martabat manusia.

Baik seniman maupun filsuf masa ini sepenuhnya dipengaruhi oleh Yunani kuno, dan sebagian besar karya seni yang diciptakan hanyalah upaya untuk menciptakan kembali apa yang telah dilakukan di Yunani kuno.

Setelah Renaisans muncullah era yang dikenal sebagai Revolusi Ilmiah, yang merupakan periode perubahan besar-besaran dalam cara kita berpikir tentang dunia, dan permulaan ilmu pengetahuan modern.

Sebelumnya, bumi diyakini sebagai pusat alam semesta, tetapi kemudian Copernicus menempatkan matahari sebagai pusat alam semesta.

Plato Melanjutkan Metode Socrates

Plato mungkin tidak akan ada tanpa mentornya, Socrates, yang dinyatakan oleh oracle Delphi sebagai orang paling bijaksana di Athena.

Socrates tidak meninggalkan karya tulisnya, dan akhirnya dibunuh karena dianggap sebagai ancaman terhadap status quo masyarakat Yunani 

Socrates membangun anak didiknya menggunakan apa yang dikenal sebagai metode Socrates. Hal ini melibatkan mengajukan pertanyaan, bukannya mencoba menyampaikan pengetahuan kepada pendengar.

Melalui proses bertanya ini, Socrates akan mengarahkan murid-muridnya pada kesadaran mereka sendiri, yang sering kali membuat mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki jawabannya dan membutuhkan lebih banyak pengetahuan.