Nero Kekaisaran Romawi: Manusia Dibakar Untuk Dijadikan Obor

By Tri Wahyu Prasetyo, Senin, 11 Maret 2024 | 14:00 WIB
Nero Kaisar Romawi, menggunakan orang-orang Kristen sebagai obor di taman-tamanya. Aksi ini hanyalah salah satu dari tindakan kejinya. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Seperti yang dilakukan Agrippina sebelumnya, Nero melancarkan berbagai cara untuk menyingkirkan ibunya dan sekutu-sekutunya.

“Sumber-sumber mengenai kematian Agrippina berbeda dan saling bertentangan, namun semuanya sepakat bahwa Agrippina selamat dari beberapa upaya pembunuhan,” kata Bileta.

Yang paling terkenal, Bileta melanjutkan, adalah sebuah insiden karamnya kapal pesiar. “Agrippina secara ajaib berhasil meloloskan diri dan berenang ke daratan. Namun, keberuntungan Agrippina akhirnya habis pada tahun 56 Masehi. “

Agrippina Muda permaisuri Kekaisaran Romawi kuno yang dibunuh oleh anaknya sendiri, kaisar Nero. (The Collector)

Kekristenan di Kekaisaran Romawi

Penyebaran agama Kristen pada abad-abad menjelang persekusi Nero, merupakan proses bertahap yang ditandai dengan keberhasilan dan pertentangan.

Kala itu banyak orang di Kekaisaran Romawi yang secara terbuka masukan dewa-dewa baru ke dalam sistem agama mereka. Pada saat yang sama, Kristen menawarkan pandangan yang menarik tentang dunia dengan cinta, kasih sayang, dan kesetaraan.

Lantas mengapa Kaisar Nero mengincar dan menganiaya orang-orang Kristen? Jawabannya sangat kompleks dan bervariasi.

Nampaknya tidak ada satu alasan tunggal untuk permusuhan Nero terhadap orang Kristen, melainkan kombinasi dari faktor politik, sosial, dan agama yang berkontribusi terhadap tindakannya.

Dilansir dari laman History Skills, salah satu motivasi yang mungkin untuk penganiayaan Nero terhadap orang Kristen adalah politik.

Salah satu motivasi yang melatarbelakangi Nero dalam menganiaya orang Kristen adalah politik. Nero dikenal sebagai penguasa yang otoriter dan sering berselisih dengan berbagai kelompok dalam masyarakat Romawi, termasuk Senat, militer, dan populasi Yahudi.

Dengan menganiaya orang-orang Kristen, Nero telah berusaha untuk menegaskan kekuasaan dan otoritasnya. Terutama bagi sebuah kelompok yang ia lihat sebagai sumber potensial dari perbedaan pendapat dan pemberontakan.

Hal lain yang mungkin menjadi alasan Nero melakukan kekerasan terhadap orang-orang Kristen adalah motivasi sosial.