Adrianople, Pertempuran Darah Memicu Jatuhnya Kekaisaran Romawi

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 12 Maret 2024 | 09:00 WIB
Pertempuran Adrianople menandai berakhirnya Kekaisaran Romawi kuno. (History Skills)

Nationalgeographic.co.idPertempuran Adrianople terjadi pada tanggal 9 Agustus 378 M. Peristiwa ini merupakan salah satu pertempuran militer penting dalam sejarah Kekaisaran Romawi.

Dampaknya bergema jauh melampaui medan perang, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh struktur politik dan sosial pada saat itu dan selamanya mengubah lintasan peradaban Barat.

Pada intinya, Pertempuran Adrianople adalah konfrontasi antara Kekaisaran Romawi Timur, yang dipimpin oleh Kaisar Valens, dan koalisi pemberontak Gotik, yang dipimpin oleh kepala suku Gotik, Fritigern.

Namun konfrontasi tersebut lebih dari sekedar perebutan kekuasaan. Hal ini mewakili benturan budaya, ideologi politik, dan taktik militer. 

Peristiwa ini merupakan momen ketahanan bangsa Goth bertabrakan dengan kekuatan legiun Romawi, yang berpuncak pada pertempuran besar yang membentuk kembali masa depan Eropa.

Kekaisaran Romawi Mengalami Krisis

Akhir abad ke-4 merupakan masa kekacauan dan perubahan signifikan bagi Kekaisaran Romawi.

Terbagi antara Timur dan Barat sejak tetrarki Kaisar Diokletianus, Kekaisaran ini bergulat dengan perselisihan internal, ancaman eksternal, dan lanskap politik yang terus berkembang. 

Kekaisaran Romawi merupakan kekuatan utama di Eropa, wilayahnya yang luas terbentang dari Kepulauan Inggris hingga Timur Tengah.

Namun, bentang alam yang luar biasa ini membawa tantangan yang sangat besar, terutama di sepanjang perbatasan Kekaisaran yang luas.

Salah satu perbatasan ini, Sungai Danube, menjadi perhatian khusus karena migrasi berbagai suku Jerman, di antaranya suku Goth.

Suku Goth, istilah untuk beberapa suku Jermanik, awalnya dibagi menjadi dua kelompok utama: Visigoth dan Ostrogoth.