Seneca, Filsuf Jadi Penasihat Nero Kekaisaran Romawi yang Mati Tragis

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 12 Maret 2024 | 15:00 WIB
Seneca the Younger adalah filsuf penganut stoikisme dan menjadi penasihat Nero Kekaisaran Romawi kuno. (Public domain)

Karya-karyanya dicirikan oleh fokus praktis, gaya yang jelas dan menarik, serta wawasan mendalam tentang sifat dan moralitas manusia.

Saat Nero Kekaisaran Romawi Kuno mulai Menyerang Seneca

Hubungan Seneca dengan Nero merupakan aspek yang menentukan dalam kehidupan dan kariernya.

Ditunjuk sebagai guru Nero dan kemudian menjadi penasihatnya, Seneca mendapati dirinya berada dalam posisi yang berpengaruh signifikan.

Namun hubungan ini penuh dengan ketegangan, intrik, dan akhirnya tragedi.

Tahun-tahun awal pemerintahan Nero ditandai dengan stabilitas dan kemakmuran yang relatif. Seneca, bersama dengan Prefek Praetorian Burrus, memainkan peran penting dalam membimbing kaisar muda selama periode ini.

Pengaruh Seneca terlihat jelas dalam kebijakan-kebijakan awal Nero, yang umumnya moderat dan populer.

Seneca juga menggunakan posisinya untuk mengurangi beberapa kecenderungan Nero yang lebih impulsif, sering kali bertindak sebagai pengaruh yang moderat terhadap kaisar muda dan tidak dapat diprediksi.

Namun, seiring bertambahnya usia Nero dan semakin percaya diri dengan pemerintahannya, dia mulai merasa kesal di bawah bimbingan Seneca dan Burrus. 

Perilaku Nero menjadi semakin tidak menentu dan kejam, yang menyebabkan semakin besarnya keretakan antara dia dan para penasihatnya.

Kematian Burrus pada tahun 62 M semakin merenggangkan hubungan Seneca dengan Nero, karena Seneca kehilangan sekutu penting di istana kekaisaran.

Seneca berusaha untuk pensiun dari kehidupan publik, tetapi Nero, yang curiga dengan niatnya, menolak mengizinkannya.