Selidik Temuan Misterius di Makam Philip II, Ayah Aleksander Agung

By Hanny Nur Fadhilah, Selasa, 19 Maret 2024 | 16:00 WIB
Makam Philip II dari Makedonia, ayah Aleksander Agung ditemukan banyak kekayaan artefak yang sangat indah. (Public domain)

Artefak yang ditemukan serta kemegahan makam tersebut, membuat Andronikos menyimpulkan bahwa ini memang tempat peristirahatan terakhir Philip II.

Penemuan ini mengirimkan gelombang ke seluruh dunia arkeologi dan seterusnya. Inilah hubungan langsung dengan dunia kuno, tidak terganggu dan kaya akan makna sejarah.

Bagi Andronikos, itu adalah puncak dari pencarian seumur hidup. Bagi para sejarawan dan arkeolog, ini adalah pembukaan babak baru dalam pemahaman kita tentang Makedonia kuno.

Apa yang Ditemukan di Makam Philip II?

Makam itu penuh dengan kekayaan artefak, banyak di antaranya dibuat dari logam mulia dan detailnya sangat indah, memberikan wawasan berharga tentang dunia Makedonia kuno di bawah pemerintahan Philip II.

Di tengah-tengah isi makam itu terdapat larnax emas, atau peti, yang ditemukan di dalam ruang utama.

Terbuat dari emas murni dan beratnya lebih dari 11 kilogram, larnax ini menampung sisa-sisa kremasi penghuni makam. 

Di tutupnya terdapat matahari atau bintang Vergina berujung enam belas, simbol keluarga kerajaan Makedonia, yang tercetak timbul. 

Di dalam larnax terdapat tulang-tulang yang dikremasi, karangan bunga emas dari 313 daun ek dan 68 biji ek, dan helm besi yang dirancang dengan rumit, menunjukkan penghuni kerajaan atau status tinggi. 

Di ruang depan makam, ditemukan satu lagi larnax gading dan emas, berukuran lebih kecil, yang berisi satu set sisa kremasi—mungkin milik seorang wanita, kemungkinan salah satu istri Philip. 

Artefak luar biasa yang ditemukan di makam itu adalah sepasang pelindung kaki, atau pelindung tulang kering. Panjangnya berbeda-beda, detail yang membuat bersemangat para arkeolog karena sumber sejarah menyebutkan Philip II mengalami luka di kaki yang menyebabkan satu kaki lebih pendek dari yang lain.

Persembahan penguburan di makam, termasuk sisa-sisa sofa upacara dari kayu, lukisan dinding yang detail, dan berbagai benda yang digunakan sehari-hari, mengungkapkan banyak hal tentang adat istiadat dan kepercayaan penguburan pada masa itu.