Ia mengurangi jumlah penerima manfaat untuk meringankan beban keuangan negara dan memastikan distribusi yang lebih efisien kepada mereka yang membutuhkan.
Reformasi ini menyoroti peran Grain Dole sebagai alat kontrol politik, yang digunakan oleh para pemimpin untuk menjilat masyarakat.
Augustus, Kaisar Romawi pertama, selanjutnya melembagakan Grain Dole pada akhir abad ke-1 SM.
Ia membangun sistem distribusi gandum yang lebih terstruktur, menyiapkan landasan bagi bentuk kesejahteraan negara yang lebih stabil dan permanen.
Pemerintahannya juga menyaksikan pembangunan lumbung besar-besaran dan pengembangan aparat administrasi yang lebih canggih untuk mengelola logistik penyimpanan dan distribusi biji-bijian.
Perkembangan ini sangat penting dalam memastikan keteraturan dan keandalan Grain Dole.
Proses Penyampaian Gandum kepada Masyarakat?
Pada intinya, Grain Dole melibatkan distribusi biji-bijian, terutama gandum, kepada warga Roma yang memenuhi syarat.
Prosesnya dimulai dengan pengumpulan gandum dari provinsi-provinsi, sebuah tugas yang bergantung pada jaringan luas provinsi-provinsi dan negara-negara klien Roma.
Biji-bijian terutama bersumber dari wilayah subur di Sisilia, Mesir, dan Afrika Utara, wilayah yang secara strategis penting untuk hasil pertanian mereka.
Setelah dikumpulkan, biji-bijian diangkut ke Roma, sebuah perjalanan yang melibatkan kombinasi jalur laut dan darat.
Angkatan Laut Romawi memainkan peran penting dalam mengamankan jalur pasokan ini, melindungi pengiriman biji-bijian dari pembajakan, dan memastikan aliran yang stabil ke ibu kota.