Nationalgeographic.co.id—Keluarga Rothschild telah menciptakan sistem keuangan modern. Mereka telah meraup kekayaan besar dan mempertahankannya selama berabad-abad.
Mayer Amschel Rothschild adalah anggota keluarga Rothschild pertama yang membuka bank. Mayer Amschel Rothschild dihormati oleh Forbes sebagai pengusaha paling berpengaruh ketujuh sepanjang masa dan penemu perbankan modern yang memperkenalkan "konsep-konsep seperti diversifikasi, komunikasi cepat, kerahasiaan, dan volume tinggi."
Sederhananya, Mayer mengerti dan bersedia mengeluarkan uang untuk menghasilkan uang.
Namun peningkatan pesat kekayaan keluarga ini telah membuat mereka mendapat banyak permusuhan sepanjang sejarah. Pencarian cepat di Google mengenai 'keluarga Rothschild' mengungkap sejumlah besar teori konspirasi seputar cara-cara yang diduga tidak baik yang digunakan untuk mendapatkan kekayaan mereka, luasnya koneksi mereka, dan pengaruh mereka terhadap peristiwa-peristiwa besar di dunia.
Banyak elemen sejarah keluarga Rothschild yang cukup meresahkan hingga menarik perhatian banyak orang. Misalnya saja, cara utama Mayer menimbun kekayaan dinastinya adalah dengan menerapkan kebijakan menjaga teman tetap dekat...dan keluarga lebih dekat lagi.
Namun, seperti dicatat oleh William Langley, ada satu pertanyaan besar yang muncul: Bagaimana sekelompok pedagang jalanan Jerman yang kurang beruntung bisa muncul, dalam sekejap, menjadi fasilitator utama kapitalisme modern, pemegang kekuasaan politik yang sangat besar dan, seperti yang diungkapkan oleh sejarawan Niall Ferguson dalam The House of Rothschild, “keluarga terkaya sepanjang sejarah”?
Inilah jawabannya; kisah tentang bagaimana Mayer dan putra-putranya mendirikan dinasti perbankan internasional.
Keluarga Rothchild berasal dari awal yang sederhana: ghetto Yahudi di Frankfurt yang dikenal sebagai Judengasse. Mayer Amschel Rothschild, arsitek asli kekayaan keluarga, lahir pada tahun 1744. Dia tinggal di atas toko keluarga bersama 30 kerabatnya dalam kondisi yang sangat sempit.
Ayah Mayer Rothchild adalah seorang pedagang dan penukaran uang. Ayah Mayer, Amschel Moses, bekerja sebagai penukar uang dan pedagang kain sutra, dan memasukkan Pangeran William dari Hesse dalam daftar kliennya.
Namun, Amschel bukanlah orang kaya, seperti yang terlihat dari tempat tinggalnya yang minim. Setelah orang tuanya meninggal pada usia 12 tahun, Mayer pergi ke Hanover untuk belajar keuangan.
Mayer meninggalkan sekolah kerabian di Furth, dan mengasah keahlian yang dia coba saat masih kecil. Dalam sebuah surat, dia menulis "di masa mudaku, aku adalah...seorang pedagang yang sangat aktif, tetapi aku tidak terorganisir, karena aku pernah menjadi murid [Talmud] dan tidak belajar apa pun [tentang bisnis]."
Mayer bekerja sebagai magang di firma Wolf Jakob Oppenheimer, yang memberikan kredit kepada keluarga kerajaan dan terlibat dalam perdagangan internasional, khususnya emas batangan. Klien terpenting Mayer juga adalah klien ayahnya.