Semana Santa, Ketika Larantuka Bertakzim Merayakan Prosesi Paskah

By National Geographic Indonesia, Sabtu, 30 Maret 2024 | 19:00 WIB
Patung Bunda Maria atau Maria Dolorosa yang ditemukan 514 tahun yang lalu menjadi patron kota dan diarak keliling kota sambil memanjatkan puja-puji. (Feri Latief)

Oleh Feri Latief, Kontributor Foto National Geographic Indonesia

Nationalgeographic.co.id—Semana Santa, perayaan pekan suci Paskah di Larantuka ini selalu menarik. "Kota Reinha" begitu julukannya, yang berarti kota yang selalu dilindungi Bunda Maria, ibunda Yesus.

Asal usul julukan itu berawal dari 514 tahun yang lalu saat ditemukannya sebuah patung kayu perempuan di pantai Larantuka. Oleh warga patung dibawa ke korke atau rumah adat tradisional suku Lamaholot yang saat itu masih beragama lokal yang juga memuja dewi perempuan, Tonu Wujo.

Sampai saat penjajah Portugis datang dan menyatakan patung itu adalah Maria Dolorosa atau Bunda Maria. Sejak kedatangan penjajah Portugis warga pun perlahan beragama Katolik. Raja Larantuka lalu menyerahkan kekuasaannya kepada Bunda Maria.

Walaupun berasal dari tradisi akulturasi dari peninggalan bangsa Portugis dan tradisi penduduk lokal, tapi Semana Santa saat ini juga memiliki daya tarik bagi umat Katolik dari seluruh tanah air.

Tradisi khas Paskah di Larantuka adalah Perarakan Laut. Ratusan kapal dari yang berukuran kecil sampai kapal Ferry mengarak patung Tuan Menino (Yesus saat kecil) melewati selat Larantuka yang berarus deras dari Kapela Tuan Menino ke Kota Larantuka. Ini adalah bagian dari proses paskah saat Jumat Agung di Larantuka. (Feri Latief)

Kapal yang membawa patung Tuan Menino di kawal peahu-perahu kecil warga yang didayung anak-anak muda yang tinggal di sepanjang pantai Larantuka. (Feri Latief)

Sepasang kakek nenek mendarat di pantai Palo Larantuka untuk ikut perayaan Paskah setelah berziarah ke Kapela Wureh di pulau Adonara. (Feri Latief)

Tradisi khas Paskah Larantuka adalah keberadaan Laka Demu, petugas khusus menggunakan pakaian khusus yag identitasnya dirahasiakan. Tugas pembawa patung yang diarak keliling kota. (Feri Latief)

Taman permakaman kota Larantuka dipenuhi lilin yang dinyalakan para peziarah. (Feri Latief)

Para peziarah menyalakan lilin dan berdoa di makam para romo atau para pastor. (Feri Latief)

Prosesi Jumat Agung, umat mengelilingi kota Larantuka sambil berdoa dan menyanyikan puja-puji bagi Bunda Maria. (Feri Latief)