Oleh Feri Latief, Kontributor Foto National Geographic Indonesia
Nationalgeographic.co.id—Semana Santa, perayaan pekan suci Paskah di Larantuka ini selalu menarik. "Kota Reinha" begitu julukannya, yang berarti kota yang selalu dilindungi Bunda Maria, ibunda Yesus.
Asal usul julukan itu berawal dari 514 tahun yang lalu saat ditemukannya sebuah patung kayu perempuan di pantai Larantuka. Oleh warga patung dibawa ke korke atau rumah adat tradisional suku Lamaholot yang saat itu masih beragama lokal yang juga memuja dewi perempuan, Tonu Wujo.
Sampai saat penjajah Portugis datang dan menyatakan patung itu adalah Maria Dolorosa atau Bunda Maria. Sejak kedatangan penjajah Portugis warga pun perlahan beragama Katolik. Raja Larantuka lalu menyerahkan kekuasaannya kepada Bunda Maria.
Walaupun berasal dari tradisi akulturasi dari peninggalan bangsa Portugis dan tradisi penduduk lokal, tapi Semana Santa saat ini juga memiliki daya tarik bagi umat Katolik dari seluruh tanah air.
Dalam puncak prosesi Semana Santa pada hari Jumat Agung—atau dalam bahasa setempat disebut Sesta Vera—dilakukan perarakan patung Yesus Kristus. Patung Yesus itu dinamai oleh warga sebagai Tuan Ana. Selain itu patung Maria serta Tuan Ma, untuk mengenang wafat Yesus Kristus.
Prosesi ini menempatkan Yesus sebagai pusat ritual dan menempatkan Maria sebagai Mater Dolorosa (bunda yang berkabung) karena menyaksikan perjalanan penderitaan putranya sebelum dan saat disalib.
Pagi sebelum puncak upacara, masyarakat juga melakukan arak-arakan Tuan Menino (bayi Yesus) lewat laut menggunakan perahu dayung kecil, sedangkan di samping dan belakangnya, masyarakat mengantar menggunakan perahu motor. Siang hari dilanjutkan arak-arakan menuju gereja Katedral, dari sanalah titik awal prosesi Sesta Vera.
Selama malam Jumat Agung, jutaan lilin dinyalakan di jalan sepanjang dua kilometer dan di depan rumah-rumah penduduk yang dilalui. Prosesi baru akan berakhir hingga menjelang dini hari. Paskah dirayakan dengan tradisi setempat—seperti perarakan laut dan menyanyi sambil puja puji pada yang maha kuasa.