Apa yang Terjadi Saat Hewan Mengalami Gerhana Matahari Total?

By Sysilia Tanhati, Minggu, 7 April 2024 | 07:00 WIB
Selama berabad-abad, ilmuwan memperhatikan bahwa berbagai hewan tampaknya mengubah perilakunya sebagai respons terhadap gerhana. (Lutfar Rahman Nirjhar/CC BY 3.0)

Nationalgeographic.co.id - Selama beberapa menit pada tanggal 8 April 2024, kegelapan akan turun di seluruh Amerika Utara. Saat itu, gerhana matahari total yang bersejarah melintasi sebagian Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

Jutaan orang tinggal di jalur totalitas dan jutaan lainnya diperkirakan melakukan perjalanan untuk melihat bulan menutupi matahari. “Banyak orang mungkin mengalami respons psikologis ekstrem yang cenderung dipicu oleh fenomena menakjubkan ini pada manusia,” tulis Andrew Fazekas di laman National Geographic.

Namun menurut ahli biologi dan pemburu gerhana, bukan hanya manusia yang bereaksi terhadap perubahan dramatis di langit.

Selama gerhana total, langit menjadi gelap hingga senja dan suhu udara turun. Selama berabad-abad, ilmuwan memperhatikan bahwa berbagai hewan tampaknya mengubah perilakunya sebagai respons terhadap gerhana.

Peradaban manusia zaman dahulu melihat gerhana sebagai sebuah pertanda dan sering kali, membawa firasat buruk dan implikasi yang menakutkan. Saat ini, para pengamat gerhana melaporkan perasaan kagum dan terhubung yang mendalam. Namun manusia tidak menyaksikan gerhana sendirian. Sebagian orang mungkin pergi ke luar bersama anjingnya atau menontonnya bersama burung liar, jangkrik, katak, atau semut.

Apa yang terjadi ketika siang berganti malam?

Laporan tentang reaksi hewan yang tidak biasa terhadap gerhana matahari sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Salah satu cerita paling awal datang dari biksu Italia Ristoro d'Arezzo. Ia menggambarkan apa yang terjadi saat gerhana total pada tanggal 3 Juni 1239.

“Saat matahari menghilang dan langit menjadi gelap, semua hewan dan burung ketakutan. Saat itu, hewan buas bisa dengan mudah ditangkap,” tulisnya.

Selama gerhana yang terlihat di Portugal pada 21 Agustus 1560, astronom Christoph Clavius juga meninggalkan catatan. Menurutnya, selama gerhana total itu bintang-bintang muncul di langit dan burung-burung berjatuhan dari langit ke tanah. Burung-burung itu ketakutan akan kegelapan yang begitu mengerikan.

Meskipun sulit untuk mengonfirmasi anekdot sejarah yang berwarna-warni, astronom modern dan pemburu gerhana juga melaporkan hal serupa. Menurut mereka, hewan liar dan peliharaan bereaksi secara nyata terhadap gerhana. Sapi perah kembali ke kandang, jangkrik mulai berkicau, burung bertengger atau menjadi lebih aktif, dan paus menjadi lebih aktif di laut.

Pemburu gerhana veteran Peter den Hartog melakukan perjalanan ke Hungaria pada tahun 1999 untuk mengalami gerhana total. Dia ingat melihat berbagai spesies burung dan kelelawar tiba-tiba muncul selama gerhana total.

“Apakah karena intensitas cahaya, atau lalat dan nyamuk yang keluar. Saya tidak yakin, tapi yang pasti saya mengalami lebih banyak aktivitas selama gerhana,” kata Hartog.