Saat itu, toko roti pertama didirikan hanya untuk pembuatan kahk setiap Idulfitri.
Kahk dulu dan sekarang
Dalam sejarah modern, selama 10 hari terakhir bulan Ramadan, ibu, nenek, dan anak-anak di Mesir berkumpul untuk membuat kahk. Masing-masing anggota keluarga diberi tugas. Tidak hanya kahk, kudapan khas Idulfitri lainnya juga disiapkan.
Ada yang menguleni sementara yang lain memotong adonan menjadi potongan-potongan kecil. Ada yang bertugas mengisinya dengan malban, kacang-kacangan, dan terkadang kurma. Sedangkan jenis lainnya dibiarkan polos dan tidak diisi.
Taburan dan ciri khas sebagian besar jenis kahk tradisional, kecuali yang diisi kurma, adalah gula halus.
Bumbu kahk adalah campuran rempah-rempah berbeda yang ditambahkan ke bahan-bahannya. Campuran rempah itu memberikan rasa khasnya, yang dikenal sebagai reehet el-kahk (sari kahk). Anda bisa menemukan bumbu tersebut di toko kelontong dan toko bumbu di Mesir.
Kahk biasanya dihias sebelum dipanggang dalam berbagai bentuk di atas potongan berbentuk bulat. Anak perempuan dalam keluarga Mesir mengambil sebagian adonan dan membuat bentuk boneka untuk dipanggang bersama sisanya.
Resepnya sebagian besar sama untuk kahk konvensional dengan sedikit sentuhan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
Namun, selama bertahun-tahun, kebiasaan membeli kahk yang sudah jadi masih terus terjadi. Biasanya ini dilakukan oleh generasi muda dan perempuan pekerja yang tidak dapat meluangkan waktunya untuk membuat kue.
Salah satu kudapan penting lainnya selama Idulfitri adalah ghorayeba yang lezat dan populer. Kue berbentuk bulat kekuningan ini disajikan polos atau dengan kacang di atasnya. Di sisi lain, jenis kue dari timur telah ditambahkan ke daftar kahk El-Ei'd seperti biskuit, petit fours, dan keping coklat.
Harga kahk dan jenis kue lainnya tergantung pada kualitas bahan dan reputasi toko kue atau toko roti dengan kilonya sekitar Rp56.000.
Desain yang dicap pada kahk bisa rumit dan menjadi kebanggaan bagi keluarga Mesir. Cetakan kahk, biasanya terbuat dari kayu atau keramik, sering kali diturunkan dari generasi ke generasi.
Keluarga biasanya saling bertukar kahk sebagai hadiah. Tradisi ini pun menjadi kompetisi informal persahabatan mengenai kahk mana yang terbaik.