Selain itu, setiap domain memasok tentara ke Bakufu, sehingga menimbulkan biaya tambahan yang membebani keuangan daimyo.
Pasca tahun 1630-an, Bakufu menerapkan tatanan kelas yang ketat terhadap samurai, petani, perajin, dan pedagang di lapisan bawah. Secara resmi, mobilitas antar kelas dilarang. Meski berada di posisi terbawah, para pedagang mendapat uang dari perdagangan, yang bisa memberikan sedikit keringanan. Sistem sosial baru ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban sosial dan politik. Namun dengan sistem Sankin Kotai yang sangat mahal di Bakufu, banyak samurai yang terlilit utang.
Pada zaman Edo di Kekaisaran Jepang, hanya pedagang yang mempunyai uang tunai untuk dipinjamkan. Pada tahun 1640, isolasi Kekaisaran Jepang selesai dan mengakhiri sebagian besar pengaruh luar.
Genroku: budaya yang dicapai selama Zaman Edo
Kesejahteraan meningkat setelah kebijakan pengasingan Bakufu, terutama di kota-kota besar seperti Edo, Osaka, dan Kyoto. Hal ini memakan waktu, namun pada tahun 1680-an seperti tahun 1688 hingga 1704 dikenal sebagai Era Genroku. Era ini menyebabkan perkembangan terkenal dalam berbagai bentuk seni seperti teater kabuki yang mengolok-olok masyarakat, boneka bunraku, dan puisi haiku.
Ukiyo-e, atau cetakan balok kayu, juga berevolusi. Cetakan balok kayu ini menjadi terkenal di dunia pada abad ke-19 di barat. Bentuk seni ini menampilkan masyarakat, pemikiran dan kesan Jepang. Tema populernya adalah alam dan kehidupan kota.
Ukiyo-e yang paling banyak dijadikan sampel, bahkan lebih dari satu abad kemudian, adalah Gelombang Besar Hokusai di lepas pantai Kanagawa. Meskipun digambar setelah puncak Era Genroku, gambar ini masih menunjukkan pemikiran Jepang dan menginspirasi banyak kaum Impresionis. Gelombang dipandang mewakili perubahan dalam masyarakat dan meningkatnya kontak asing dengan gangguan apa yang dapat mempengaruhi Kekaisaran Jepang.
Pengaruh Era Genroku bertahan selama bertahun-tahun di Kekaisaran Jepang yang terisolasi.
Stabilitas berarti kesuksesan di Kekaisaran Jepang
Dengan bersatunya Kekaisaran Jepang, Bakufu menerapkan kebijakan perdagangan dan membangun jalan untuk mendorong perdagangan. Perekonomian tumbuh, seiring dengan pertumbuhan populasi, pertanian, dan melek huruf. Dengan demikian, permintaan akan hiburan meningkat.
Kastel daimyo, yang menjadi pusat administrasi, menjadi kota tempat kelas pedagang menengah dan perajin menetap serta manufaktur. Beberapa perusahaan terbesar di Kekaisaran Jepang, seperti Sumitomo Group dan Mitsui, didirikan pada Zaman Edo.