Kompas magnetik berusia hampir 2000 tahun dan berasal dari Dinasti Han di Kekaisaran Tiongkok. Kompas ini ditemukan sekitar tahun 200 M hingga 220 M. Namun, selama beberapa abad setelah penemuannya, kompas magnetik ini digunakan untuk geomansi dan fengsui alih-alih navigasi. Baru antara tahun 850 M dan 1050 M kompas mulai digunakan untuk navigasi.
Penyebutan kompas pertama kali di Eropa dimulai pada tahun 1190 dan berasal dari De naturis rerum (On the Natures of Things) karya Alexander Neckam. Tidak jelas apakah penemuan ini sampai ke Timur Tengah dan Eropa melalui Tiongkok. Atau apakah negara-negara tersebut menemukan kompas secara mandiri.
Beton
Beton merupakan bagian integral dari hampir semua kota umat manusia. Hal ini memungkinkan kita untuk membangun struktur kokoh yang melindungi segala sesuatu di masyarakat dari berbagai elemen.
Beton awal dibuat dengan menghancurkan atau membakar batu kapur. Selama berabad-abad dan ribuan tahun, bahan-bahan dan proses telah berubah. “Tapi penerapannya sebagian besar tetap tidak berubah,” ungkap Beyer.
Penggunaan material mirip beton pertama kali dilakukan oleh suku Nabataea di Timur Tengah sekitar tahun 6500 SM. Sejak itu, orang-orang Mesir kuno, orang-orang Eropa yang tinggal di sepanjang sungai Danube, orang-orang Tiongkok kuno, dan orang-orang Yunani kuno semuanya mempunyai versi betonnya sendiri. Beton Romawi sangat kuat dan maju pada saat itu.
Beton saat ini merupakan campuran batu, pasir, dan air dengan tambahan berbagai bahan kimia. Bahan kimia yang ditambahkan tergantung pada jenis beton dan tujuan penggunaannya. Geografi dan iklim juga diperhitungkan.
Teleskop
Kebijaksanaan konvensional mengatakan bahwa teleskop ditemukan pada tahun 1608 oleh Hans Lippersheyby. Ia adalah seorang pembuat kacamata asal Belanda. Diketahui juga bahwa astronom terkenal Galileo termasuk orang pertama yang menggunakan teleskop.
Namun, Galileo menunjukkan bahwa manusia telah mengetahui dan menggunakan teleskop ribuan tahun sebelum dia mengarahkan pandangannya ke langit malam.