Mengapa Mesopotamia Disebut sebagai Tempat Lahirnya Peradaban?

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 13 April 2024 | 14:00 WIB
Sekitar 4500 SM manusia menetap di Mesopotamia. Dalam beberapa abad, bangsa Sumeria mengembangkan apa yang sekarang kita sebut sebagai tempat lahirnya peradaban. (Michel wal/CC BY-SA 3.0)

“Tanah liat tersebut dapat digunakan untuk membuat batu lumpur,” tambah Uggerud. Batu lumpur itu selanjutnya dapat digunakan untuk membuat rumah, piramida bertingkat, kuil, tanggul, dan sisi kanal. Kota-kota Sumeria dikelilingi oleh tembok batu lumpur tersebut. Di Uruk, kota ini dikelilingi tembok sepanjang 10 kilometer dengan menara pertahanan yang terbuat dari tanah liat. Tanah liat adalah bahan bangunan peradaban pertama.

Salah satu alasan utama mengapa Mesopotamia menjadi tempat lahirnya peradaban adalah lokasinya. Wilayah ini terletak di antara Sungai Tigris dan Efrat, menyediakan sumber air yang konstan. (Duha masood/CC BY-SA 4.0)

Tanah liat juga meletakkan dasar bagi langkah menentukan lainnya dalam sejarah manusia. Perkembangan bahasa tulisan pertama di dunia: tulisan paku. Bangsa Sumeria menggunakan benda runcing dan tanda ukiran pada lempengan tanah liat. Lempengan itu kemudian dijemur di bawah sinar matahari.

Penyimpanan dan pendistribusian makanan merupakan salah satu inovasi peradaban. Karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mencatat dan menyimpan informasi tentang persediaan makanan dan penerima makanan. Sistem registrasi seperti ini juga penting untuk aktivitas perdagangan dan organisasi negara-kota. Itulah sebabnya penulis pertama yang kita ketahui berasal dari Sumeria.

Tanah liat menjadi sumber daya penting bagi Sumeria. Tanah liat ini menjadi bahan bangunan kuil dan media seni menulis yang pertama. (Mbzt/CC BY 3.0)

Bahasa tulis tidak menciptakan peradaban, melainkan peradabanlah yang menciptakan bahasa tertulis. Bahasa tulis selanjutnya mengembangkan peradaban tersebut. Bahasa tulis dan tanah liat juga memungkinkan berkembangnya sistem bilangan.

Kelak sistem bilangan menjadi dasar kehidupan manusia modern dalam pemahaman tentang ruang dan waktu.

Teks hukum dan perang pertama dalam sejarah

Tanah liat juga memungkinkan terciptanya teks hukum pertama di dunia. Kode Ur-Nammu diproklamirkan sekitar tahun 2100 SM.

Sejak kanal-kanal mulai menghubungkan kota-kota, konflik pun mulai terjadi. Ada pendapat bahwa perang pertama dalam sejarah dunia terjadi ketika Raja Eannatum dari Lagash mengalahkan negara kota saingannya Umma. Perang tersebut terjadi sekitar tahun 2450 SM. Penyebabnya adalah konflik perebutan kendali saluran air dan saluran irigasi buatan manusia.

Gambar adegan perang berusia 4.500 tahun di atas batu bernama “Prasasti Burung Hering” kini dipamerkan di Louvre di Paris. Setelah kemenangan, raja mendirikan semacam batu pembatas dan di atasnya terukir syarat perdamaian. Sumeria memberi kita perang pertama dan juga perjanjian damai pertama yang kita ketahui.

Runtuhnya peradaban Sumeria