Gagalnya Seluruh Ekspedisi Jelajah Putri ke Kutub Utara 2024

By National Geographic Indonesia, Kamis, 25 April 2024 | 15:23 WIB
Putri Handayani terpaksa menjadwal ulang misi The Explorer’s Grand Slam-nya yang ke-7 (dari 9 tujuan) di Kutub Utara. Kerusakan runway es untuk take-off dan landing pesawat di Barneo Ice Basecamp yang terletak di dekat 89 derajat Lintang Utara (LU) Samudra Arktik menghalangi seluruh ekspedisi Kutub Utara via Rusia. (JELAJAH PUTRI)

Nationalgeographic.co.id—Kabar tak menyenangkan datang dari Rusia. Di saat hampir seluruh peserta ekspedisi Kutub Utara tiba di Moskow. Bahkan rombongan yang berangkat pada kloter pertama pada 1-15 April 2024 telah tiba di Krasnoyarsk, Siberia Tengah.

Sementara itu Putri Handayani yang masuk di rombongan kedua (15-28 April 2024) sedang dalam penerbangan menuju ke Moskow. Pembatalan ini terpaksa dilakukan akibat rusaknya runway es di base camp es Barneo yang berada di Samudra Arktik koordinat sekitar 89 derajat Lintang Utara (LU).

Dengan pembatalan ini berarti total sudah enam kali hal serupa terjadi sejak 2019. Selama ini jalur ke Kutub Utara lebih kerap dilakukan lewat Norwegia. Sedangkan jalur Rusia baru pertama kalinya dibuka di 2024. Yang berarti perjalanan lewat jalur Rusia belum terealisasi sampai sekarang.

Pelarangan dan pembatalan ekspedisi ke Kutub Utara dalam kurun enam tahun terakhir disebabkan selain kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina (perang), juga faktor alam dan cuaca (dampak perubahan iklim), dan pandemi Covid-19.

Putri Handayani di Gunung Denali, Alaska, Amerika Serikat. (JELAJAH PUTRI)

Akibatnya ekspedisi pertama penjelajah Indonesia ke Kutub Utara bertajuk “Kartini 8 – Arctic Expedition” juga mengalami pembatalan. Kabar resmi (official announcement) datang pada 11 April 2024, saat Putri Handayani, satu-satunya penjelajah Indonesia dalam penerbangan menuju Doha, Qatar, untuk melanjutkan penerbangan ke Moskow, Rusia.

Bagi Putri, sapaan akrab pendiri Jelajah Putri ini, kabar penundaan tersebut yang kedua kali dalam dua tahun berturut-turut. “Tahun lalu saya rencananya pergi (ke Kutub Utara, red) tapi karena Norway Aviation tidak mengizinkan Barneo AG terbang makanya di-cancel,” ujar alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia itu.

Sekadar informasi Barneo AG satu-satunya perusahaan yang memiliki layanan perjalanan Kutub Utara. Barneo AG juga operator Barneo Ice Camp. Barneo AG sejatinya perusahaan Rusia yang beroperasi sejak 2002 di Longyearbyen, Svalbard, Norwegia. Walaupun kepemilikannya per hari ini adalah warga Swedia. Karena berbagai alasan geopolitik itu pula membuat ruang gerak Barneo AG agak terbatas.

PELIKNYA KE KUTUB UTARA  

Perjalanan Kutub Utara dapat dilakukan lewat Norwegia dan Rusia. Kedua jalur paling ideal ditempuh pada bulan April setiap tahunnya. Barneo AG sejak 2002 membuka perjalanan dari Longyearbyen, Svalbard, Norwegia. Rute ini adalah jalur ideal karena jaraknya dekat (hanya 2 jam penerbangan ke Barneo Ice Camp). Para penjelajah dan logistik diterbangkan dari dan ke base camp sebelum konflik antara Rusia dan Ukraina memanas.

Upaya Barneo AG menggunakan pesawat Antonov AN-74 milik perusahaan penerbangan Ukraina di tahun 2019 agaknya mendapat pelarangan. Sejumlah sumber menyebutkan karena Rusia tak membolehkan terbang di wilayah udaranya. Sumber lain mengatakan Ukraina lah yang melarang pesawat dari negaranya berada di wilayah Rusia.

Untuk mengatasi hal tersebut, Barneo AG berinisiatif menggunakan pesawat Basler BT-67 (jenis DC-3) dari perusahaan Kanada.  Sayang upaya ini juga sulit karena keterbatasan, sementara kondisi es mulai meleleh. Akibatnya tidak mungkin melakukan take-off dan landing. Tahun 2019 ini, untuk pertama kalinya sejak 2002, seluruh ekspedisi pun dibatalkan karena alasan keamanan.