Gagalnya Seluruh Ekspedisi Jelajah Putri ke Kutub Utara 2024

By National Geographic Indonesia, Kamis, 25 April 2024 | 15:23 WIB
Putri Handayani terpaksa menjadwal ulang misi The Explorer’s Grand Slam-nya yang ke-7 (dari 9 tujuan) di Kutub Utara. Kerusakan runway es untuk take-off dan landing pesawat di Barneo Ice Basecamp yang terletak di dekat 89 derajat Lintang Utara (LU) Samudra Arktik menghalangi seluruh ekspedisi Kutub Utara via Rusia. (JELAJAH PUTRI)

Selama kurun 2020 – 2021 tak ada ekspedisi akibat pandemi Covid-19 di seluruh dunia. Tahun berikutnya (2022) persoalan lain muncul. Pecah perang Rusia – Ukraina membuyarkan seluruh rencana. Tahun 2023 berimbas lagi pada pelarangan penerbangan Barneo AG oleh Norway Aviation, masih karena iklim politik yang memanas.

Baru di tahun 2024 Barneo AG menawarkan jalur Rusia untuk pertama kalinya. Barneo AG memutuskan untuk membuka jalur dari Rusia (dimulai dari Krasnoyarsk di Siberia Tengah menuju ke Khatanga lalu ke Barneo Ice Camp). Jalur ini memang jauh lebih panjang dan lama dibandingkan dari Longyearbyen, Norwegia.

Waktu penerbangan dari Khatanga ke Barneo Ice Camp selama 5 jam. Itu pun pesawat harus melakukan isi bahan bakar di Cape Baranova. Sementara dari Norwegia tidak perlu.

Sehingga jika dihitung dari dari Krasnoyarsk ke Barneo Ice Camp membutuhkan durasi terbang 8,5 jam. Dengan rincian 3,5 jam ke Khatanga. Lalu berlanjut ke Barneo Ice Camp selama 5 jam.

Kartini 8 – Arctic Expedition rencananya dimulai dari sebuah base camp di atas Samudra Arktik yang membeku bernama Barneo Ice Camp. Total ekspedisi memakan waktu sekitar setengah bulan.

Letak koordinat base camp ini sudah di dekat 89 derajat Lintang Utara (LU). Atau jarak ke titik koordinat presisi Kutub Utara (90 derajat Lintang Utara) hanya sejauh sekitar 111 kilometer.

Di base camp ini sekaligus sebagai tempat sedikit beraklimatisasi khususnya terhadap suhu udara yang biasanya antara minus 20 derajat Celcius hingga minus 30 derajat Celcius. Suhu paling ekstrim di bulan April bahkan pernah menyentuh angka minus 45 derajat Celcius.

Jalur Rusia menantang tidak hanya karena faktor alamnya. Namun juga soal perubahan iklim yang membuat struktur es berubah banyak. Faktor ini dapat menghambat perjalanan karena kondisi medan yang tidak pasti.

Bahkan belakangan perang Rusia-Ukraina menyebabkan banyak negara-negara Amerika dan Eropa memberlakukan berbagai sanksi terhadap negara ini. Akibatnya banyak transaksi ekonomi yang sangat terbatas, mulai dari pembelian tiket penerbangan ke Rusia, asuransi perjalanan yang tidak meng-cover Rusia, serta sejumlah alat pembayaran seperti kartu kredit dan debit yang tidak berlaku di negeri beruang ini karena sanksi tadi.

Putri Handayani mengibarkan Merah-Putih di Gunung Elbrus, Russia. (JELAJAH PUTRI)

Perjalanan darat dengan teknik ski akan berlangsung total 8 – 10 hari. Penjelajahan Kutub Utara juga tidak mengenal porter. Seluruh barang ditarik sendiri menggunakan sled oleh setiap penjelajah. Beban yang akan ditarik oleh Putri antara  30-45 kg.

Medan Kutub Utara meski ditutup salju dan es, tapi sangat bervariasi. Selain akan banyak rekahan dengan perairan dingin yang menghantu, juga bongkahan-bongkahan salju berukuran besar yang siap menghalangi perjalanan. Sungguh tidak mudah menarik bahkan jika perlu mendorong sekuat tenaga sled dengan beban berat.