Proses ini, dikenal sebagai reaksi fusi nuklir atau reaksi berantai proton-proton, merupakan jawaban dari sumber utama energi Matahari.
Berbeda dengan sumber energi fosil yang terbatas, fusi nuklir di Matahari berlangsung secara berkelanjutan.
Hidrogen, bahan bakar utama reaksi ini, merupakan elemen paling berlimpah di alam semesta. Artinya, Matahari memiliki persediaan energi yang sangat besar dan akan terus menghasilkan panas dan cahaya selama miliaran tahun ke depan.
Para ahli memperkirakan Matahari masih dapat "hidup" selama 10 miliar tahun lagi, memancarkan energinya yang tak terhingga.
Penjelasan Detail Reaksi Fusi pada Matahari
Reaksi fusi nuklir di Matahari melibatkan beberapa langkah penting:
* Tabrakan proton-proton: Dua inti hidrogen, yang masing-masing terdiri dari satu proton, bertabrakan dengan kecepatan tinggi.
* Pembentukan deuterium: Tabrakan ini dapat menghasilkan inti deuterium, yang terdiri dari satu proton dan satu neutron.
* Fusi deuterium-proton: Deuterium kemudian bertabrakan dengan proton lain, menghasilkan inti helium-3 dan melepaskan sinar gamma.
* Fusi helium-3: Dua inti helium-3 bertabrakan dan bergabung untuk membentuk inti helium-4 yang stabil, melepaskan dua proton baru dan energi dalam bentuk sinar gamma.
* Reaksi berantai: Proton baru yang dihasilkan dari fusi helium-3 dapat bertabrakan dengan inti hidrogen dan mengulangi proses fusi, menciptakan reaksi berantai yang berkelanjutan.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Saat Hewan Mengalami Gerhana Matahari Total?