Mereka mendambakan pemimpin yang selaras dengan keyakinan mereka.
Sa'id ibn Husayn, keturunan Ismail bin Ja'far al-Sadiq, Imam keenam Syiah Ismailiyah, muncul sebagai sosok yang dinanti.
Berawal dari gerakan di Yaman, pengaruh Ismailiyah kemudian menyebar ke Suriah, Afrika Utara, dan Mesir.
Pada tahun 909, momentum tepat tiba. Gerakan Islamiyah berhasil merebut Tunis, pusat pemerintahan Dinasti Abbasiyah, dan Sa'id ibn Husayn memproklamirkan dirinya sebagai Imam dengan gelar Ubaidullah al-Mahdi.
Lahirlah Dinasti Fatimiyah, menandai era baru bagi Islam Syiah.
Masa Kejayaan Dinasti Fatimiyah
Dinasti Fatimiyah mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Khalifah Al-Aziz (975-996).
Pada masa ini, berbagai bidang mengalami kemajuan pesat, mengantarkan dinasti ini pada era keemasannya.
Di bidang kebudayaan Islam, berdirinya Masjid Al-Azhar menjadi bukti kejayaan Dinasti Fatimiyah.
Masjid ini didirikan sebagai pusat kajian Islam dan ilmu pengetahuan, menjadi mercusuar peradaban Islam yang gemilang.
Kemajuan ilmu pengetahuan pun tak luput dari perhatian. Darul Hikam atau Darul Ilmu, pusat keilmuan yang didirikan, menjadi bukti nyata komitmen dinasti ini terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Baca Juga: Latar Belakang Berdirinya Dinasti Umayyah, Dimulai dari Wafatnya Ali