Zheng He: Dari Tawanan Dinasti Ming, Menjadi Laksamana yang Pernah Menyambangi Nusantara

By Tri Wahyu Prasetyo, Rabu, 8 Mei 2024 | 13:00 WIB
Zheng He adalah laksamana Muslim dari Kekaisaran Tiongkok yang beralayar ke berbagai belahan dunia. (China Fetching)

“Para sejarawan memperdebatkan seberapa besar ukuran kapal-kapal tersebut,” kata Elisabeth. “Namun, bukti arkeologi menunjukkan bahwa kapal-kapal tersebut memiliki panjang hingga 500 kaki [152 meter] … ” 

Pelayaran Pertama

Zheng He tetap seorang Muslim, tetapi ia berpikiran luas dalam praktik keagamaan. Di pelabuhan terakhir di Tiongkok yang dikunjungi armada sebelum berangkat, dia memberikan penghormatan kepada Buddha dan Tianfei, dewi pelindung para pelaut.

Perhentian pertama di luar negeri adalah di negara yang saat itu disebut Champa, di tempat yang sekarang menjadi Vietnam tengah, untuk berdagang kayu dan gading. 

Dari sana, misi berlayar ke Siam (Thailand modern) dan kemudian ke Jawa, di mana mereka bertemu dengan populasi yang beragam, termasuk para migran Cina.

Mereka kemudian singgah di beberapa pelabuhan di pulau Sumatra, termasuk kota Palembang, tempat Zheng He mengalahkan bajak laut Tiongkok, Chen Zuyi.

Di Sri Lanka, sebagaimana James terangkan, Zheng He dianggap tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup kepada kuil-kuil kerajaan. 

“Dia memutuskan bahwa misi mereka lebih baik diselesaikan dengan pergi,” kata James.

Tujuan akhir dari perjalanan ini adalah kota Calicut, India. Usaha ini menawarkan peluang terbesar secara materi, dan armada tetap berada di sana untuk berdagang selama beberapa waktu, membawa banyak rempah-rempah kembali ke Tiongkok.

Pada tahun 1407 mereka kembali. Namun tak lama segera memulai pelayaran keduanya. Namun dalam pelayaran ini, laksamana tak hadir di sebagian besar tujuan.

Dalam satu perjalanan, sebuah rombongan memisahkan diri menuju kerajaan Benggala di India. Di sana, salah satu kapten Zheng He menerima seekor jerapah. Karena belum pernah menemui jerapah sebelumnya, mereka mengidentifikasi makhluk itu sebagai qilin-makhluk mitologi Tiongkok.

Sang kaisar sangat senang. Lebih banyak jerapah kemudian menyusul, begitu juga dengan zebra, burung merak, dan badak.

Namun, di antara semua persembahan itu, yang menjadi favorit Kaisar Yongle adalah sebuah lensa baca genggam. Kaisar menderita rabun jauh, dan kaca mata itu adalah anugerah.

Zheng He akan melakukan perjalanan terakhirnya, yang ketujuh, pada tahun 1431. Armadanya mengambil rute perjalanan yang biasa melalui Jazirah Arab. Namun pada tahun 1433, dalam perjalanan pulang, Zheng He meninggal dan dimakamkan di laut.