"Dengan kolaborasi erat bersama CEO dan pemilik generasi kedua, Sayan Gulino, kami telah merumuskan rencana ambisius untuk menjadikan Waterbom Bali net zero pada tahun 2033. Rencana pengurangan energi, strategi energi terbarukan, dan strategi rantai pasokan berkelanjutan yang kami susun akan menjadi investasi teknis yang rumit dan memerlukan biaya besar dalam 5 tahun mendatang. Perjalanan Waterbom Bali menuju net zero merupakan contoh tindakan bisnis yang bertanggung jawab terhadap iklim serta menjadi pemimpin dalam industri pariwisata," ungkap Maitri Fischer, CTO Eco-Mantra.
Tahun ini, Waterbom akan memperluas program edutainment Seed of Thought, workshop yang diadakan di taman untuk memberikan informasi tentang tanggung jawab lingkungan, sehingga dapat menjangkau kelompok selain anak-anak dan mahasiswa.
Waterbom juga sedang merencanakan serangkaian diskusi dan workshop untuk membahas solusi efektif untuk isu lingkungan pulau Bali.
Dengan semakin meningkatnya suhu, cuaca ekstrem, dan mencairnya es kutub, kebutuhan untuk beralih ke masa depan yang rendah karbon lebih mendesak daripada sebelumnya.
Dunia harus mencapai net zero tidak lebih lambat dari tahun 2050, dan karena bisnis mempunyai peran penting, Waterbom tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi tujuan lingkungan bersama.
Baca Juga: Terapkan Pertanian Regeneratif, Pemilik Brand Lokal SukkhaCitta Raih Penghargaan Rolex Awards