Nationalgeographic.co.id—Akhir Juni 2023 ini, umat Islam merayakan Iduladha. Dalam hari raya ini, beberapa hewan akan dikurbankan dengan penyembelihan di berbagai tempat di seluruh dunia. Dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat, seperti yang dianjurkan dalam agama.
Akan tetapi, di Indonesia, kurban punya dampak buruk karena kebiasaan menggunakan kantong plastik sekali pakai. Kebiasaan ini pada akhirnya membuat timbunan sampah plastik yang akan mencemari lingkungan.
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN-KLHK), Indonesia telah menghasilkan 68,5 juta ton sampah di tahun 2022. 18,5 persen di antaranya adalah sampah plastik yang dihasilkan oleh konsumsi masyarakat, termasuk saat Iduladha.
Oleh karena itu, baru-baru ini beberapa pihak yang di antaranya seperti KLHK, Dompet Dhuafa Volunteer, Belantara Foundation, Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP), Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK), Divisi Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat 'Aisyiyah, dan lainnya menyelenggarakan diskusi daring.
Diskusi daring tersebut mengusung tema "Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Iduladha" pada Selasa, 27 Juni 2023. Lewat diskusi tersebut ingin menyadarkan dan mengedukasi masyarakat luas untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat Iduladha.
Selain itu secara global, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) memperkirakan akan ada 29 juta ton sampah plastik yang akan merusak lingkungan. Pengelolaan buruk terhadap sampah plastik di darat, dapat menyebabkan polusi yang berbahaya bagi kesehatan.
Sementara, daging kurban mengandung mikroorganisme. Ketika dibungkus, mikroorganisme tersebut akan terjebak, terutama saat kantong plastik dibuang di sembarang tempat yang dapat menjadi sumber penyakit.
Melalui diskusi yang melibatkan banyak pihak, penting untuk pengurangan dan pengelolaan sampah plastik dilakukan secara bersama.
"Kami melihat pentingnya aksi kolektif multi-pihak antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan konsumen, dalam pengurangan plastik sekali pakai," kata Gusman Yahya, Direktur Eksekutif Perhimpunan Filantropi Indonesia.
"Kita perlu bergotong royong untuk mewujudkan perubahan positif dalam mengatasi masalah plastik, dan menjalankan solusi yang memberikan dampak berkelanjutan guna menjaga lingkungan kita untuk generasi mendatang," imbuhnya.
Di sisi pemerintahan, KLHK telah menerbitkan Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah Plastik.
Dengan surat edaran tersebut, setiap kepala daerah diajak untuk mendorong masyarakat membawa wadahnya masing-masing saat pengambilan daging kurban, dan menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah di dekat lokasi pelaksanaan salat Iduladha dan pengambilan daging kurban.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR