Nationalgeographic.co.id—Salvador Dali, seorang seniman surealis, meninggalkan jejaknya dalam sejarah seni dunia. Karyanya yang “aneh” dan terkadang mengganggu, membuatnya dikenal sebagai pribadi yang unik sekaligus kontroversial.
Mendengar namanya saja, pikiran kita langsung terbang ke dunia jam-jam yang meleleh, gajah-gajah dengan kaki membingungkan, dan tentu saja, kumis yang khas.
Namun, di balik keeksentrikannya, ada satu karya yang mungkin luput dari perhatian banyak orang: Logo Chupa Chups.
Sejak tahun 1960-an, karya Dali telah melekat pada lengketnya permen lolipop terkenal ini. Lantas, bagaimana kisah di balik desain permen Chupa Chups ini? Dan apakah karya Salvador Dali memengaruhi penjualan produk?
Latar Belakang Chupa Chups
“Chupa Chups” adalah salah satu merek yang akan membuat setiap anak kecil di seluruh dunia tersenyum ketika mendengarnya.
Didirikan pada tahun 1958 oleh ilmuwan dan pengusaha dari Spanyol, Enric Bernat, permen lolipop ini pada awalnya bernama “GOL”–membayangkan permen tersebut sebagai bola sepak dan mulut yang terbuka sebagai gawang. Desain permen lolipop Bernat ini terbilang unik pada zamannya.
"Saya melihat bahwa permen tidak cocok untuk konsumen utama mereka, yaitu anak-anak muda," kata Enric Bernat, dilansir dari laman Tsk Tsk magazine. "Mereka memiliki tangan yang lengket dan sering bertengkar dengan orang tua mereka. Jadi saya menempelkan permen itu pada sebuah tongkat."
Namun “GOL” sepertinya tidak berjalan dengan baik. Bernat kemudian mengganti namanya dengan “Chups”. Istilah Chups, berasal dari bahasa Spanyol "chupar" yang berarti "menjilat, menghisap".
Sejak kemunculannya, permen ini berhasil memikat anak-anak di seluruh Spanyol. Tahap selanjutnya sudah jelas bagi seseorang dengan visi seperti Bernat: penjualan internasional.
Namun, untuk memasarkan di luar Spanyol, produk ini harus ditata kembali. Untuk menarik klien baru dan potensial, diperlukan pengait. Di sinilah Bernat bertemu dengan Salvador Dali.
salvador Baca Juga: Ingin Tingkatkan Kreativitas? Coba Teknik Tidur Salvador Dali Ini
Salvador Dali dan Desain Chupa Chups
Pada tahun 1969, Bernat mengutarakan niatnya kepada Dali di atas meja kopi. Dia meminta Dali untuk mendesain logo untuk merek lolipopnya.
Setelah memastikan kompensasi yang sesuai untuk seorang superstar, Dali langsung bekerja. Sang seniman menghabiskan waktu satu jam dalam pertemuan itu untuk menata ulang logo Chupa Chups di bagian belakang koran bekas.
“Dali mempertahankan aksara perusahaan yang mudah dikenali, tetapi membuat font berwarna merah dan melingkari dengan siluet bunga aster yang kini ada di mana-mana-yang terbukti menarik perhatian dan mudah dikenali di antara target demografis permen yang berjiwa muda,” kata Vittoria Benzine, dalam tulisannya di Artnet.
Dengan gaya surealisnya yang khas, Dali mendesain logo yang menyenangkan sekaligus elegan. Tipografi yang hidup dan berputar-putar mengingatkan pada lolipop itu sendiri, serta dunia lukisan Dali yang menghipnotis.
Dia juga membuat satu perubahan lain, dengan bersikeras agar logo diletakkan di bagian atas, bukan di bagian samping lolipop.
Penempatan dan desain dasar inilah yang membuat perusahaan ini mulai berhasil memasarkan produknya secara internasional pada tahun 1970-an.
Warisan Abadi Logo Chupa Chups
Karya Dali untuk Chupa Chups telah teruji oleh waktu. Hampir tidak pernah berubah sejak pertama kali dibuat pada tahun 1960-an.
Saat ini, menurut Stefano Andrean, direktur dan Kepala Strategi di Boomsmiths, Chupa Chups dijual di lebih dari 150 negara dan telah dikenal luas sebagai bagian yang penting dari budaya populer.
Baca Juga: Salvador Dali pun
“Kesuksesan merek ini tidak hanya disebabkan oleh desain produknya yang inovatif, tetapi juga karena kekuatan logonya yang ikonik, yang terus menangkap imajinasi konsumen di seluruh dunia,” kata Andrean.
Andrean menambahkan, “Logo Chupa Chups berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya branding dan potensi seni untuk melampaui batas-batas tradisionalnya.”
Dali dan Dunia Komersial
Jauh sebelum menggarap proyek Chupa Chups, Dali telah terlibat dalam berbagai kolaborasi di dunia industri kreatif. Kariernya di dunua komersil bermula ketika dirinya diasingkan oleh para kalangan surealis.
Salah satu tindakan yang membuatnya terusir dari masyarakat adalah ketika Dali menjalin hubungan dengan Elena Ivanovna Diakonova, yang dikenal sebagai Gala, ketika ia masih menjadi istri penyair Surealis Paul Eluard.
Skandal tersebut membuat Dali dijauhi oleh ayahnya dan seluruh kampung halamannya di Catalonia. Dalam kondisi ini, dia mencari perlindungan di sebuah gubuk pengasingan di desa nelayan Spanyol, Port Lligat.
Menjelang akhir dekade, Dali menemukan kontak baru dalam dunia desain komersial. Pada tahun 1938, dia menjalin kerja sama dengan perancang busana terkenal Elsa Schiaparelli dan Edward James. Kerja sama ini menghasilkan sofa surealis berbentuk bibir.
Pada akhir 1940-an, Dali pindah ke Amerika Serikat bersama Gala, tinggal di antara New York dan California. Dia bekerja di antara bidang seni rupa dan desain, berkolaborasi dengan orang lain untuk menghasilkan busana, furnitur, grafis, dan set teater.
Dali juga mencoba-coba berakting, muncul di sejumlah iklan televisi, meskipun skema mencari uang yang terang-terangan seperti itu hanya membuatnya semakin terasing dari kaum Surealis Prancis.