Picu Aurora di Berbagai Belahan Dunia, Seberapa Bahaya Badai Matahari?

By Ade S, Minggu, 12 Mei 2024 | 10:03 WIB
Ilustrasi aurora. Badai matahari picu aurora di berbagai belahan dunia! Amankah? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini. (freepik.com/author/r3dmax)

Nationalgeographic.co.id—Langit malam di berbagai penjuru dunia dihiasi pertunjukan cahaya yang menakjubkan akibat badai matahari.

Fenomena aurora yang biasanya hanya terlihat di wilayah kutub, kini bisa disaksikan di tempat yang jauh lebih selatan.

Namun, keindahan ini harus dibayar mahal, karena badai matahari ini juga membawa potensi bahaya.

Badai matahari yang kuat ini memicu gangguan pada jaringan listrik, komunikasi, dan sistem pemosisian satelit.

Meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar, badai ini menunjukkan potensi bahaya yang lebih besar di masa depan.

Para ilmuwan memperingatkan bahwa badai matahari yang lebih ekstrem dapat melumpuhkan infrastruktur penting dan bahkan menyebabkan pemadaman listrik secara luas.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang badai matahari, termasuk bagaimana badai ini dapat menghasilkan aurora dan apa saja potensi bahayanya.

Badai Matahari 'Hiasi' Langit Malam, Picu Sedikit Gangguan pada Infrastruktur

Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) mengatakan kondisi badai geomagnetik ekstrem berlanjut pada hari Sabtu (11/5/2024), dan ada laporan awal tentang ketidakberesan jaringan listrik, penurunan komunikasi frekuensi tinggi, dan sistem pemosisian global.

Namun, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) mengatakan bahwa hingga Sabtu siang hari, tidak ada wilayah FEMA yang melaporkan dampak signifikan dari badai tersebut.

NOAA seperti dilansir dari Phys Org, memperkirakan semburan kuat akan berlanjut setidaknya hingga Minggu (12/5/2024).

Baca Juga: Apakah Planet Ekstrasurya yang Mirip Bumi Juga Memiliki Medan Magnet?

Semenatara seorang juru bicara mengatakan dalam surel bahwa Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa badan tersebut telah bersiap dengan baik untuk menghadapi badai tersebut.

Pada Sabtu pagi, layanan internet satelit Starlink milik SpaceX mengatakan di situs webnya bahwa layanan tersebut terdegradasi dan tim mereka sedang melakukan investigasi. CEO Elon Musk menulis bahwa satelitnya "dalam tekanan besar, tetapi sejauh ini bertahan."

Seperti diketahui, cahaya berwarna ungu, hijau, kuning, dan merah muda yang cemerlang dari Aurora Borealis dilaporkan di seluruh dunia, dengan penampakan di Jerman, Swiss, China, Inggris, Spanyol, dan tempat lain.

Di Amerika Serikat, badai matahari pada hari Jumat mendorong aurora lebih jauh ke selatan dari biasanya. Kantor Miami dari Dinas Cuaca Nasional mengkonfirmasi penampakan di daerah Fort Lauderdale dan Fort Myers, Florida.