Membaca Peta Renaisans: Panduan Agar Tidak Tersesat Saat Melancong

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 21 Mei 2024 | 19:00 WIB
Peta Renaisans memuat berbagai simbol yang harus diterjemahkan agar tidak menyesatkan. (Via The Collector)

Ada beragam simbol keluarga yang ditampilkan di peta Renaisans, dan yang paling umum dapat dikaitkan dengan raja-raja. Sebagai contoh, lambang keluarga Ratu Elizabeth I mencakup mahkota dan singa, simbol kekuasaan mahkota Inggris.

Mencatat Setiap Teks

Peta Agas, 1561. (Map of London)

Mungkin tampak jelas, tetapi teks yang disertakan dalam peta dapat menunjukkan banyak hal tentang maknanya.

“Peta Renaisans sering kali menampilkan label yang melapisi peta dan menjelaskan isinya,” kata Daniella. “Meskipun, tentu saja, ada kemungkinan keterbatasan bahasa, carilah peta yang memiliki tulisan yang dapat Anda terjemahkan.”

Peta Agas London menyertakan panel teks besar yang menjelaskan tentang sejarah kuno kota ini: ”Kota kuno dan terkenal ini, pertama kali didirikan oleh Brute dari Troya..."

Penekanan pada silsilah kota tersebut menekankan bahwa ini adalah tempat kebanggaan nasional. Kita dapat menyimpulkan bahwa pembuat peta ini berusaha untuk menunjukkan keabsahannya sebagai ibu kota.

Jangan Percaya pada Skala

Peta Dunia, dari Mercator Atlas, 1595. (St John's College, Cambridge)

Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa semua peta digambar dengan skala yang benar. Pada zaman Renaisans, peta sering kali dibuat bukan untuk navigasi, melainkan untuk dipajang di rumah-rumah orang kaya.

“Meskipun selama masa Renaisans ada kemajuan besar dalam teknik kartografi, dan peta menjadi lebih akurat daripada sebelumnya, peta pada akhirnya masih dibuat untuk menyoroti ambisi sang pemesan peta,” kata Daniella.

Baca Juga: Menilik Romantisisme: Merayakan Perasaan dan Menghadirkan Keindahan