Terobsesi dengan pencarian keabadian, dia terbuai dengan keyakinan bahwa meminum darah menstruasi perawan akan memberinya kunci untuk hidup abadi.
Obsesi ini menjadikannya salah satu tiran paling kejam dalam sejarah China.
Selama 46 tahun masa pemerintahannya, Jiajing memerintahkan ribuan gadis muda untuk dibawa ke Kota Terlarang.
Gadis-gadis ini dipaksa menjalani hidup yang mengerikan, dikurung di harem, dan hanya diberi makan mulberi dan embun untuk menjaga "kemurnian" tubuh mereka.
Banyak yang meninggal karena kelaparan dan penyiksaan.
Darah menstruasi para gadis dikumpulkan dengan kejam dan diberikan kepada Jiajing dalam bentuk ramuan.
Dia meminumnya dengan penuh keyakinan, meskipun para tabib istana memperingatkannya tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan.
Akhir Tragis
Ritual darah menstruasi ini tidak hanya menyiksa para gadis, tetapi juga membawa tragedi bagi Jiajing sendiri.
Pada tahun 1542, sekelompok selir yang muak dengan kekejamannya berusaha membunuhnya dengan mencekiknya dengan pita rambut.
Meskipun mereka gagal, Jiajing membalas dendam dengan keganasan yang tak tertandingi, mengeksekusi para selir dan seluruh keluarga mereka.
Baca Juga: Tujuh Ekspedisi Dinasti Ming Tiongkok, Ada yang ke Jawa dan Sumatra