Four Pests: Kampanye 'Mulia' Mao Zedong yang Memicu Bencana Ekologis

By Ade S, Kamis, 16 Mei 2024 | 18:03 WIB
Kolase contoh poster kampanye Four Pests. Jutaan orang mati kelaparan akibat bencana ekologi setelah Mao Zedong melancarkan kampanye yang justru memiliki tujuan mulia. (China Government and Red Cross and the Health Propaganda Office of the Health Department of Fujian Province)

Dalam periode transisi politik dan sosial yang mendesak ini, menciptakan sistem kesehatan masyarakat nasional dan memberantas penyakit yang mengakar adalah langkah awal yang jelas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah Komunis mulai memprakarsai kampanye vaksinasi massal terhadap wabah dan cacar air, memvaksinasi hampir 300 juta orang. Infrastruktur sanitasi untuk air minum bersih dan pembuangan limbah diterapkan di seluruh negeri.

Meniru model perawatan kesehatan Uni Soviet, pemerintah membentuk sub-bagian petugas medis dan kesehatan masyarakat untuk melayani penduduk sebagai pelayan kesehatan, yang mengarahkan mereka untuk terjun ke daerah pedesaan dan mengobati penyakit sebisa mungkin dengan sumber daya terbatas yang tersedia.

Namun, dokter, imunisasi, dan sanitasi hanya bisa berbuat sampai sejauh itu. Ada hal lain yang harus dilakukan terhadap hama yang menyebarkan penyakit dan wabah: nyamuk yang menyebabkan malaria, tikus yang menyebarkan wabah, dan lalat yang mengganggu di mana-mana.

Bagaimana juga dengan burung pipit yang memakan hasil panen padi dan gandum yang susah payah ditanam? Keempat hama ini - lalat, nyamuk, tikus, dan burung pipit - dianggap sebagai pengkhianat kesehatan masyarakat dan sumber gangguan yang luas.

Sesuatu harus dilakukan, dalam skala besar dan monumental, dan "Four Pests Campaign" atau "Kampanye Empat Hama" adalah solusinya.

Salah satu poster kampanye Four Pests (Palang Merah dan Kantor Propaganda Kesehatan Departemen Kesehatan Provinsi Fujian)

Kampanye Empat Hama Dimulai

Maka dimulailah dimulainya "Great Leap Forward" (Loncatan Jauh ke Depan) dengan kampanye kesehatan patriotik yang menargetkan hama penyebar penyakit.

Ini adalah semacam cek kosong yang diberikan kepada rakyat untuk memenuhi tugas mereka kepada negara melalui pembantaian massal hewan dan serangga kecil yang mengganggu.

Pada tahun 1958, rakyat China menjalankan program ini dengan efisiensi tanpa ampun dan memulai pembantaian satwa liar dalam skala yang luar biasa.

Baca Juga: Kanibalisme Guangxi Akibat Tragedi Revolusi Kebudayaan Tiongkok 1966