Perbedaan Hindu Bali dan Hindu India yang Belum Banyak Orang Pahami

By Utomo Priyambodo, Rabu, 15 Mei 2024 | 14:00 WIB
Umat Hindu Bali dan Hindu India punya banyak perbedaaan, mulai dari hari keagamaan, cara berdoa, konsep ketuhanan, hingga kasta. (Nadiantara/Wikimedia Commons)

Anak ketiga diberi nama Nyoman atau Komang. Sementara anak keempat diberi nama Ketut.

Dengan adanya program Keluarga Berencana (KB) oleh pemerintah Indonesia yang menganjur satu keluarga cukup punya dua anak, nama Ketut kini mulai jarang digunakan dibanding tahun-tahun lampau.

Contoh dari penggunaan nama sesuai kasta dan urutan lahir adalah Ida Ayu Komang Saraswati. Artinya, wanita dari kasta Brahmana dan merupakan anak ketiga di rumahnya.

Cara Berdoa dan Beribadah

Perbedaan penting lainya orang Hindu Bali dan Hindu India punya cara berdoa yang berbeda. Misalnya, jika Anda berada di Bali saat tahun baru Saka, masyarakat Bali akan mengadakan ‘Hari Raya Nyepi’ dan tidak ada seorang pun yang boleh keluar rumah. Namun di India, justru sebaliknya, mereka akan keluar rumah dan merayakannya.

Perbedaan lainnya, umat ​​Hindu India menganut Pancawarna (Brahmana, Ksathrya, Waisya, Sudra, dan Paria), sedangkan Hindu Dharma menganut Caturwarna (Brahmana, Ksathrya, Waisya, dan Sudra).

Hindu Dharma merupakan agama Hindu yang umumnya dianut oleh suku Bali di Indonesia. Hindu Dharma merupakan sinkretisme Hindu antara Saiwa, Waisnawa, dan Brahma dengan kepercayaan lokal suku Bali. Hindu Dharma berasal dari Saiwa Sidhanta yang berasal dari Madhya Pradesh, India.

Umat Hindu Dharma meyakini adanya Tuhan yaitu Acintya atau Sang Hyang Widhi. Hindu Dharma percaya bahwa Trimurti adalah manifestasi utama Brahman sang penguasa tertinggi, dan para dewa dan dewi adalah mediator Brahman.

Dengan begitu, umat ​​Hindu Bali percaya pada satu-satunya Tuhan, yang tidak dapat Anda temukan di India. Orang Bali menyebutnya Acintya atau Sang Hyang Widi. Selain itu, umat Hindu India menganut politeisme, artinya masyarakat India percaya pada lebih dari satu Tuhan.

Dahulu kala, Indonesia tidak mengakui Hindu Bali sebagai agama. Namun pada tahun 1959, masyarakat Bali memulai perjuangan agar agama Hindu Bali diakui sebagai agama.

Setelah melalui perjalanan panjang dan berbagai upaya yang dilakukan oleh para pemuka agama, akhirnya agama Hindu ditetapkan sebagai salah satu agama resmi di Indonesia karena Hindu Bali mempunyai Tuhan sebagai ideologi yang dimiliki Indonesia dalam Pancasila.

Walaupun umat Hindu Bali dan Hindu India berbeda, mereka tetap beragama Hindu dan beriman kepada Tuhan. Banyak jalan untuk meraih keberkahan Tuhan, maka jadilah orang yang baik hati dan toleran.