Di bawah kepemimpinannya, Dinasti Ming mencapai puncak kejayaannya, menjadi salah satu kekuatan ekonomi dan budaya terkuat di Asia.
Pemerintahan Zhu Zhanji tidak luput dari kekalahan. Dalam upaya untuk memperluas pengaruh Dinasti Ming, dia melancarkan kampanye militer ke Vietnam. Namun, kampanye tersebut gagal, dan Zhu Zhanji terpaksa mengakui kemerdekaan Vietnam.
Kekalahan ini tidak membuat Zhu Zhanji patah semangat. Dia terus fokus pada pembangunan negaranya dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Dia juga memperkuat pertahanan negaranya untuk mencegah serangan dari luar.
Kematian Kaisar dan Warisan yang Tak Terhapuskan
Pada tahun 1435, di usia yang terbilang muda, Zhu Zhanji meninggal dunia karena sakit.
Kematiannya menandai berakhirnya era keemasan Dinasti Ming. Meskipun penerusnya berusaha melanjutkan kebijakannya, Dinasti Ming mulai mengalami kemunduran dalam beberapa dekade berikutnya.
Meskipun hanya memerintah selama sepuluh tahun, Zhu Zhanji telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Tiongkok.
Dia dikenang sebagai salah satu kaisar terhebat Dinasti Ming, seorang pemimpin yang membawa kemakmuran, stabilitas, dan kemajuan bagi kerajaannya.
Kisah Kaisar Xuande merupakan contoh nyata bagaimana seorang pemimpin yang bijaksana dan berani dapat membawa negaranya ke era keemasan.
Meskipun hanya memerintah selama sepuluh tahun, Kaisar Xuande telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Dinasti Ming dan Tiongkok.
Kegigihan, kebijaksanaan, dan keberaniannya menjadi inspirasi bagi generasi pemimpin masa depan untuk terus membangun dan memajukan negaranya.