Selidik Anunnaki, Mitologi Dewa Sumeria atau Alien Luar Angkasa?

By Tri Wahyu Prasetyo, Senin, 20 Mei 2024 | 20:15 WIB
Tablet yang dipahat dengan adegan pemujaan terhadap Dewa Matahari di Kuil Sippar. (Public Domain/Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Di lembah subur yang terbentang di antara sungai Tigris dan Eufrat, berdirilah salah satu peradaban tertua di dunia, Sumeria. Dalam bahasa mereka, Sumer berarti "tanah para raja".

Sebagai salah satu peradaban tertua, Sumeria meninggalkan warisan yang abadi, yang hingga kini masih mempengaruhi budaya dan ilmu pengetahuan manusia.

Namun, di balik kejayaan mereka, bangsa Sumeria menyimpan rahasia yang lebih dalam, terjalin dalam mitos dan keyakinan mereka tentang para dewa yang dikenal sebagai Anunnaki.Selama berabad-abad, kisah tentang Anunnaki dan bangsa Sumeria terus bergema, menyeberangi batas waktu.

Dari mitos dan keyakinan hingga teori konspirasi modern, Anunnaki tetap menjadi subjek yang menarik dan membingungkan bagi para peneliti sejarah dan penggemar teori konspirasi.

Anunnaki: Dewa Mitologi Sumeria

Anunnaki merupakan dewa-dewa yang disembah oleh bangsa Sumeria di Mesopotamia kuno. Mereka sering disebut dalam mitologi dan teks-teks Sumeria, Akkadia, Assyria, dan Babilonia.

Makna tepat dari istilah ini (“keturunan pangeran” dalam bahasa Sumeria) masih belum jelas. Hal ini dikarenakan jumlah dewa-dewa, nama-nama mereka, dan fungsi mereka bervariasi menurut teks-teks sejarah terbatas yang telah ditemukan oleh para ahli.

Di antara dewa-dewa yang disebutkan dalam beberapa teks sebagai anggota Anunnaki adalah Enlil, Ea (Enki), Ninhursag, Sin (Nanna), Shamash (Utu), dan Ishtar (Inanna).

Menurut L. Sue Baugh, dalam tulisanya di Britannica, Anunnaki memiliki beberapa fungsi dalam mitologi Mesopotamia.

“Mitos Sumeria Enki dan Tatanan Dunia menunjukkan bahwa salah satu fungsi utama mereka dalam mitologi awal adalah untuk menentukan nasib manusia,” kata Baugh.

Mereka awalnya dikaitkan dengan langit, tetapi seiring waktu, “teks-teks sastra dan dokumen administartif mencerminkan peningkatan peran Anunnaki dalam urusan duniawi.”

Namun, teks-teks lain tampaknya menempatkan Anunnaki sebagai dewa-dewa dunia bawah. Hal ini terjadi dalam Epos Gilgamesh, di mana Anunnaki digambarkan sebagai hakim orang mati.

Baca Juga: Mengapa Mesopotamia Disebut sebagai Tempat Lahirnya Peradaban?

Hingga saat ini, para arkeolog belum menemukan indikasi bahwa Anunnaki disembah secara kolektif. Sebaliknya, masing-masing dewa memiliki pemujaan tersendiri, dan kota-kota yang berbeda memiliki kuil yang didedikasikan untuk masing-masing dewa sebagai pelindung kota.

Apakah Anunnaki adalah dewa atau sesuatu yang lain?

Spekulasi tentang kehidupan alien sudah ada sejak zaman Yunani kuno, dan mungkin lebih jauh lagi. (cameraman / Adobe Stock)

Dilansir dari laman Greek Reporter, kemajuan luar biasa dalam peradaban Sumeria pada masa purbalah yang membuat beberapa peneliti meragukan mitologi Sumeria dan memperkirakan apa yang disebut sebagai astronot kuno atau teori alien kuno tentang Anunnaki.

Teoritikus konspirasi percaya bahwa dewa-dewa Sumeria adalah alien dari planet lain. Mereka memerintah Bangsa Sumeria dengan berbagai pengetahuan dan kecerdasan mereka yang canggih.

Beberapa peneliti dan penulis buku terkenal seperti Zecharia Sitchin (“Forbidden Archaeology”), Zecharia Sitchin (“Chariots of the Gods”), Michael Tellinger (“African Temples of the Anunnaki”), dan beberapa lainnya berpendapat bahwa Anunnaki sebenarnya adalah alien yang menyamar sebagai dewa.

Beberapa teori ini juga menyatakan bahwa alien secara genetis merekayasa ras manusia untuk menjadi spesies budak.

Para “dewa” dari luar dunia ini membawa teknologi canggih yang bertanggung jawab atas megastruktur seperti piramida atau Stonehenge.

Tellinger mengklaim bahwa Anunnaki mengekstraksi emas dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga kerja manusia dan memperkenalkan konsep uang, keuangan, dan utang kepada masyarakat manusia.

Menurut Peneliti dan Sejarawan Arus Utama

Sebagian besar peneliti dan sejarawan arus utama menolak ide-ide yang dikemukakan oleh Sitchin dan rekan-rekannya. Mereka sering mengatakan bahwa para ahli teori ini telah salah menerjemahkan atau salah menafsirkan teks-teks Sumeria kuno.

Sebagai contoh, teori Sitchin bahwa kemampuan canggih masyarakat Sumeria diajarkan oleh alien, dengan mengutip keberadaan "mesin terbang" yang muncul di beberapa teks Sumeria kuno, bisa jadi merupakan sebuah kesalahan penerjemahan.

Baca Juga: Sejarah Dunia Kuno: Penemuan Sumeria yang Mengubah Kehidupan Manusia

“Ini ada dalam teks; Saya tidak mengada-ada,” kata Sitchin kepada The New York Times . “[Alien] ingin menciptakan pekerja primitif dari homo erectus dan memberinya gen yang memungkinkannya berpikir dan menggunakan alat.”

Beberapa peneliti menunjukkan bahwa teks-teks kuno Sumeria sering kali mencakup beberapa keyakinan dan deskripsi yang terdengar aneh.

Hal tersebut, menurut para peneliti, sebagian besar karena mereka hidup pada masa sebelum orang memiliki pemahaman yang canggih tentang fenomena alam, astronomi, hewan, dan bidang kehidupan lainnya.

Teori bahwa Anunnaki berasal dari "Nibiru," alias "Planet X" telah digunakan dalam berbagai narasi alternatif tentang Sumer. Namun, NASA membuang teori Planet X dan menyebut keberadaan planet tersebut sebagai "hipotetis".

Planet tersebut disebut-sebut mengorbit sekitar dua puluh kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan Neptunus. Mungkin membutuhkan waktu antara 10.000 dan 20.000 tahun Bumi untuk satu kali mengitari matahari.