* Ekor (Tails)
Komet memiliki dua jenis ekor utama, yaitu ekor debu dan ekor gas. Kedua ekor ini selalu menjauhi Matahari karena terpengaruh oleh cahaya matahari dan angin matahari.
Panjang ekor komet bisa mencapai jutaan kilometer saat mereka mendekati Matahari. Ekor debu terbentuk ketika angin matahari mendorong partikel kecil di koma ke jalur melengkung yang memanjang. Sedangkan ekor ion terbentuk dari molekul gas bermuatan listrik.
Kita bisa melihat beberapa komet dengan mata telanjang saat mereka melintas dekat Matahari. Hal ini terjadi karena koma dan ekornya memantulkan cahaya matahari atau bahkan berpendar karena energi yang diserap dari Matahari. Namun, sebagian besar komet terlalu kecil atau terlalu redup untuk dilihat tanpa teleskop.
Dengan kata lain, keberadaan komet mudah diamati dari Bumi karena pantulan cahaya matahari dari koma dan ekor komet.
Sisa-sisa debu yang ditinggalkan komet di orbitnya dapat memicu hujan meteor di Bumi. Sebagai contoh, hujan meteor Perseid yang terjadi setiap tahun antara tanggal 9 hingga 13 Agustus disebabkan oleh Bumi yang melintasi orbit Komet Swift-Tuttle.
Dengan memahami komposisi dan orbit komet, kita dapat memahami mengapa fenomena langit yang menakjubkan ini mudah diamati dari Bumi. Keberadaan komet di langit malam menjadi pengingat akan keagungan alam semesta dan misteri yang masih menanti untuk diungkap.
Jadi, mengapa keberadaan komet mudah diamati dari Bumi? Jawabannya terletak pada kombinasi faktor-faktor unik yang dimiliki komet, mulai dari komposisi es dan gasnya hingga orbitnya yang membawa mereka ke jarak yang dekat dengan Bumi.
Pengetahuan ini memungkinkan kita untuk menghargai keindahan dan misteri komet dengan lebih mendalam, dan membuka pintu untuk penemuan dan eksplorasi lebih lanjut di masa depan.