Anak Kecil dari Biara Buddha Jadi Awal Kebangkitan Dinasti Ming Tiongkok

By Utomo Priyambodo, Jumat, 24 Mei 2024 | 10:00 WIB
Makam Ming adalah kumpulan mausoleum yang dibangun oleh para kaisar Dinasti Ming di Tiongkok. Makam Xiaoling kaisar pertama Dinasti Ming, yakni Kaisar Hongwu, terletak di dekat ibu kota Nanjing. (Maite Elorza/Flickr)

Nationalgeographic.co.id—Pendiri Dinasti Ming, Kaisar Hongwu alias Zhu Yuanzhang alias Taizu, lahir dalam kemiskinan. Kaisar Hongwu menghabiskan sebagian masa mudanya mengembara di Tiongkok setelah orang tuanya meninggal menyusul serangkaian bencana alam yang berpusat di sekitar Sungai Kuning.

Kaisar Hongwu kecil alias Taizu menghabiskan beberapa tahun mengemis untuk membangun sebuah biara Buddha, dan beberapa tahun lagi tinggal di sana. Namun kehidupan itu berakhir ketika milisi membakar biara Buddha tersebut untuk memadamkan pemberontakan di Tiongkok.

Pada tahun 1352, Taizu bergabung dengan kelompok pemberontak yang terkait dengan Masyarakat Teratai Putih dan naik pangkat dengan cepat. Dia akhirnya memimpin invasi yang sukses ke Kota Nanjing, yang ia gunakan sebagai basis untuk menyerang panglima perang regional.

Target utama Taizu adalah penguasa Mongolia di Kekaisaran Yuan. Taizu merebut Beijing pada tahun 1368, menghancurkan istana-istana, membuat para penguasa Mongolia melarikan diri dan mengumumkan Dinasti Ming.

Dinasti Ming yang Didirikan Taizu

Kerajaan Kaisar Hongwu alias Taizu adalah kerajaan yang punya disiplin militer dan menghormati otoritas, dengan rasa keadilan yang tinggi. Jika para pejabatnya tidak berlutut di hadapannya, dia akan memukuli mereka.

Taizu dianggap sebagai penguasa mencurigakan yang mengubah pengawal istananya menjadi polisi rahasia untuk membasmi pengkhianatan dan konspirasi. Pada tahun 1380, ia memulai penyelidikan internal yang berlangsung selama 14 tahun dan mengakibatkan sekitar 30.000 eksekusi.

Paranoianya begitu dalam sehingga ia melakukan dua upaya serupa lagi, yang mengakibatkan 70.000 pembunuhan lagi terhadap pegawai pemerintah, mulai dari pejabat tinggi pemerintah hingga penjaga dan pegawai.

Perdagangan Dinasti Ming

Taizu digantikan oleh cucunya yang berusia 15 tahun. Namun salah satu putra Taizu, Chengzu, memicu perang saudara untuk merebut takhta.

Dari tahun 1405 hingga 1433, Chengzu meluncurkan armada ambisius untuk memperluas sistem upeti Tiongkok ke negara-negara lain, mengirimkan kapal ke India, Teluk Persia, dan pantai timur Afrika, mendahului upaya Eropa yang memiliki cakupan serupa.

Baca Juga: Tujuh Ekspedisi Dinasti Ming Tiongkok, Ada yang ke Jawa dan Sumatra