Dari Agustus hingga Caligula, Singkap Pesta Penguasa Kekaisaran Romawi

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 25 Mei 2024 | 10:05 WIB
Dari Kaisar Agustus sampai Caligula, seperti apa pesta mewah para penguasa di Kekaisaran Romawi? Sebagian penguasa Romawi menyukai pesta pora dan perjamuan makan yang mewah. (Thomas Coutures (1815–1879))

Kehebohannya yang lain yang muncul selama pesta Kaisar Tiberius adalah sajian setengah ekor babi hutan. Ia mengeklaim bahwa makanan tersebut sama enaknya dengan seekor babi utuh.

Kaisar Nero punya cara lain untuk berhemat selama pesta makan malam. “Solusi Nero hanyalah memaksa teman-temannya untuk membayar,” ungkap Bedoyere.

Salah satu dari mereka mengeluarkan dana sebesar 4 juta sesterce (sekitar Rp32 miliar) untuk sebuah acara. Yang lain bahkan membayar lebih untuk menghadiri rosaria. Hal ini mungkin berarti makan malam yang diadakan di taman mawar atau menyajikan minuman yang diberi rasa kelopak mawar.

Kebiadaban Caligula termasuk mengundang orang tua pria yang baru saja dieksekusi untuk makan malam. Meski Caligula terkenal akan kekejamannya, banyak orang yang ingin menghadiri pestanya demi menaiki tangga kelas sosial. Seorang bangsawan menyuap staf Caligula sebesar 200.000 sesterce (sekitar Rp1,6 miliar) untuk bisa hadir.

Paman Caligula, Claudius, juga menyukai pesta makan dan minum kapan pun ada kesempatan. Ia sering mengadakan pesta makan malam.

Claudius memilih tempat yang bisa menampung hingga 600 tamu sekaligus. Hal ini menjadi bumerang pada suatu kesempatan ketika ia memilih tempat di tepi Danau Fucine yang rawan banjir.

Ia sempat memerintahkan pembangunan saluran drainase. Namun sayang, saluran keluar tersebut dibuka saat jamuan makan malam dan membanjirinya dengan air.

Istana emas Nero yang terkenal di Roma menampilkan ruang makan dengan langit-langit gading. Langit-langitnya dapat diputar dan menghujani bunga. Juga dilengkapi dengan pipa untuk memercikkan parfum kepada para tamu.

Ruang perjamuan utama berbentuk lingkaran dan terus berputar siang dan malam. Hebatnya, beberapa bangunan ini masih bertahan termasuk beberapa ruang makan dan bahkan mungkin ruang putar.

Kaisar Galba dikatakan sangat rakus sehingga dia meninggalkan tumpukan makanan yang tidak dimakan. Makanan sisa itu dibagikan kepada para pelayannya. Galba dikenal sebagai kaisar yang kejam, tamak, dan sadis.

Dalam sejarah Kekaisaran Romawi, Vitellius dijadikan simbol keserakahan. Kata sejarawan Suetonius, kejahatannya yang paling menonjol adalah kemewahan dan kekejamannya.

Sang sejarawan kemudian memerinci kebiasaan makan kaisar yang berlebihan sebagai bagian dari gambaran umum seorang penguasa yang merosot. Suetonius juga melaporkan bahwa Vitellius mengambil sisa-sisa makanan kurban di altar.