Dunia Hewan: Mamalia Tumbuh Lebih Besar, dan Itu Semua karena Manusia

By Utomo Priyambodo, Jumat, 24 Mei 2024 | 19:00 WIB
Aktivitas manusia memengaruhi dunia hewan. Beberapa mamalia, seperti rakun, jadi tumbuh lebih besar. (Adam Kliczek/Wikimedia Commons)

Dan dampak besar tersebut tampaknya menyeimbangkan penyusutan akibat kenaikan suhu kota. Dari penelitian sebelumnya, para peneliti memperkirakan sebagian besar mamalia akan tumbuh lebih kecil seiring meningkatnya suhu.

Bahkan mamalia yang berhibernasi pun harus terkena dampak suhu luar ruangan, meski menghabiskan banyak waktu di bawah tanah. Faktanya, ukuran mamalia ini tampak menyusut lebih drastis dalam simulasi.

“Kami mengira spesies yang mati suri atau hibernasi akan mampu bersembunyi dari pengaruh suhu yang tidak menguntungkan, tetapi tampaknya mereka sebenarnya lebih sensitif,” kata ahli biologi Maggie Hantak dari Florida Museum.

“Makalah [studi] ini adalah argumen yang bagus mengapa kita tidak bisa berasumsi bahwa Aturan Bergmann atau iklim saja penting dalam menentukan ukuran hewan.”

Aturan sederhana yang dibuat Bergmann mungkin dianggap terlalu sederhana. Di luar mamalia, gambarannya menjadi lebih rumit.

Rakun gendut di Jakarta. Mamalia ini tumbuh lebih besar akibat pasokan makanan dari manusia. (Gunawan Kartapranata/Wikimedia Commons)

Meski beberapa penelitian menunjukkan bahwa efek pulau panas perkotaan juga dapat berdampak pada serangga, seperti laba-laba, sehingga mengurangi ukuran tubuh mereka secara keseluruhan, penelitian lain terhadap ngengat dan kupu-kupu di perkotaan menunjukkan bahwa mereka tumbuh semakin besar, bukan semakin kecil.

Terlebih lagi, penyebabnya mungkin bukan karena suhu. Sebaliknya, para peneliti berpendapat bahwa bentang alam yang luas cenderung mendukung sayap yang lebih besar.

“Ketika kita berpikir tentang apa yang akan terjadi pada ukuran tubuh mamalia dalam 100 tahun ke depan, banyak orang menganggap pemanasan global menyebabkan hewan menjadi lebih kecil,” kata Guralnick.

“Bagaimana jika itu bukan dampak terbesarnya? Bagaimana jika urbanisasi akan menyebabkan mamalia menjadi lebih gemuk?”

Para peneliti berharap temuan mereka akan mengarahkan lebih banyak peneliti untuk menambahkan urbanisasi ke dalam analisis mereka mengenai perubahan ukuran tubuh hewan. Mereka menyarankan untuk membandingkan ukuran hewan di kota dengan hewan di daerah pedesaan, di mana makanan manusia juga tersedia.

Sebuah studi seperti itu akan membantu menentukan apakah sisa-sisa manusia dan sumber daya sisa yang membuat hewan-hewan di kota jauh lebih besar selama bertahun-tahun, atau ada hal lain yang berperan dalam dunia hewan.

Jika kita ingin melestarikan mamalia yang ada saat ini untuk masa depan, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana peradaban manusia membentuk ukuran, perilaku, dan kesejahteraan mereka. Di dunia yang berubah dengan cepat, pengetahuan tersebut dapat menjadi pembeda antara kelangsungan hidup dan kepunahan.