Reaksi fusi adalah proses penggabungan dua inti atom yang menghasilkan satu atom baru dengan inti yang lebih berat, sekaligus melepaskan energi dalam jumlah besar.
Menurut NASA Space Place, matahari memperoleh energinya dari reaksi fusi nuklir yang terus-menerus melepaskan energi besar dan menciptakan reaksi berantai, sehingga proses fusi tidak pernah berhenti.
Matahari terdiri dari atom-atom hidrogen dengan kepadatan yang sangat tinggi, yang menyebabkan sering terjadinya tumbukan antar atom.
Perlu diingat bahwa satu atom hidrogen setara dengan satu proton.
Reaksi fusi berantai dimulai ketika proton-proton di dalam matahari bertabrakan, membentuk deuterium atau Hidrogen-2, serta sebuah neutron.
Proses fusi berlanjut ketika deuterium tersebut bertabrakan dengan proton lain, menghasilkan atom Helium-3 dan memancarkan sinar gamma.
Helium-3 lalu berfusi dengan Helium-3 lain, membentuk Helium-4 dan melepaskan dua proton baru. Proton-proton ini kemudian memulai kembali reaksi fusi dari awal.
Dikutip dari NASA Space Place, reaksi berantai ini menyebabkan energi yang dilepaskan oleh fusi menumpuk dan memberikan suhu yang sangat tinggi pada matahari, mencapai 27 juta Fahrenheit, yang kemudian dipancarkan bersama dengan cahaya.
Inilah alasan mengapa matahari terus-menerus bersinar, menghasilkan panas dan cahaya tanpa henti, karena reaksi fusi yang berantai dan tidak pernah berakhir.
Dengan memahami proses reaksi fusi yang terjadi di inti Matahari, kita dapat mengapresiasi keajaiban alam semesta ini.
Alasan matahari termasuk dalam golongan bintang adalah karena kemampuannya untuk terus-menerus memancarkan cahaya dan panas dari energi nuklir yang tak terbatas, menjadikannya sumber kehidupan yang tak ternilai bagi kita semua.