Chang'an, Ibu Kota Terpenting dan Terbesar di Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Senin, 3 Juni 2024 | 18:53 WIB
Sebelum Beijing, Chang'an pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Tiongkok. nama salah satu ibu kota kuno terpenting dan terbesar di Kekaisaran Tiongkok. (Alex Kwok/CC BY-SA 3.0)

Di ujung utara kompleks Weiyang terdapat Istana Posterior dan bangunan yang menampung kantor administrasi Kekaisaran Tiongkok. Kompleks itu dikelilingi oleh tembok tanah yang ditumbuk.

Kompleks istana Gui jauh lebih besar dari Weiyang tetapi belum sepenuhnya digali atau setidaknya tidak dilaporkan dalam literatur barat.

Gedung administrasi dan pasar di era Dinasti Han

Di fasilitas administrasi yang terletak di antara Istana Changle dan Weiyang ditemukan 57.000 tulang kecil (dari 5,8-7,2 cm). Masing-masing tulang bertuliskan nama suatu barang, ukurannya, nomor, dan tanggal pembuatannya. Juga ada informasi tentang bengkel tempat pembuatannya, dan nama pengrajin dan pejabat yang menugaskan pembuatan benda tersebut.

Sebuah gudang senjata memiliki tujuh gudang, masing-masing dengan rak senjata yang tersusun rapat dan banyak senjata besi. Sebuah zona besar tempat pembakaran tembikar yang memproduksi batu bata dan ubin untuk istana terletak di utara gudang senjata.

Dua pasar diidentifikasi di sudut barat laut kota Chang’an di era Dinasti Han. Keduanya adalah Pasar timur berukuran 780x700 meter dan Pasar Barat yang berukuran 550x420 meter.

Di seluruh kota terdapat pabrik pengecoran logam, percetakan uang, dan tempat pembakaran tembikar. Tempat pembakaran tembikar menghasilkan patung dan hewan penguburan. Selain itu juga menghasilkan peralatan sehari-hari serta batu bata dan ubin arsitektur.

Di pinggiran selatan Chang’an terdapat sisa-sisa bangunan ritual, seperti Piyong (akademi kekaisaran) dan jiumiao (kuil leluhur "Sembilan Leluhur"). Keduanya didirikan oleh Wang-Meng, yang memerintah Chang’an antara tahun 8-23 Masehi. Piyong dibangun menurut arsitektur Konfusianisme, berbentuk persegi di atas lingkaran. Sedangkan jiumiao dibangun berdasarkan prinsip Yin dan Yang yang kontemporer namun kontras dan Wu Xing (5 Elemen).

Mausoleum Kekaisaran Tiongkok di Chang’an

Banyak makam yang ditemukan yang berasal dari era Dinasti Han, termasuk dua makam kekaisaran. Pertama adalah Mausoleum Ba (Baling) Kaisar Wen (memerintah 179-157 SM), di pinggiran timur kota. Lalu yang kedua Mausoleum Du (Duling) Kaisar Xuan (memerintah 73-49 SM) di pinggiran tenggara.

Duling adalah makam elite khas Dinasti Han. Di dalam gerbangnya, terdapat kompleks terpisah untuk makam kaisar dan permaisuri. Setiap makam terletak di tengah-tengah dinding yang mengelilingi dan ditutupi oleh gundukan tanah berbentuk piramida. Keduanya memiliki halaman berdinding di luar area permakaman. “Termasuk aula pensiun (qindian) dan aula samping (biandian) tempat dilakukannya kegiatan ritual yang berhubungan dengan orang yang dikuburkan. Juga tempat kostum kerajaan individu dipajang,” tambah Hirtst.

Dua makam berisi ratusan patung terakota seukuran manusia. Makam-makam tersebut juga berisi sejumlah ubin tembikar dan batu bata, perunggu, kepingan emas, pernis, bejana tembikar, dan senjata.