Pablo Escobar: Kisah Sang Raja Kokain dan 3 Teori Penyebab Kematiannya

By Ade S, Kamis, 6 Juni 2024 | 19:03 WIB
Foto 'mug' diambil oleh badan pengawas regional Kolombia di Medellín pada tahun 1976. Jelajahi kehidupan Pablo Escobar, sang raja kokain, dan tiga teori yang mengungkap penyebab kematian kontroversialnya. (Colombian National Police)

Escobar dan pengawalnya, terkejut, mencoba melarikan diri melalui atap berwarna oranye, namun disambut dengan tembakan. Keduanya terjatuh, terkena tembakan di kepala, dengan Escobar terkena peluru yang fatal di telinga kanannya.

Ketika debu dan asap mereda, Kolonel Hugo Martinez, yang telah memimpin pengejaran selama tiga tahun namun tidak berada di tempat kejadian, mendengar teriakan kemenangan di radio: "Viva Colombia! Kami telah membunuh Pablo Escobar!"

Meskipun ada laporan yang menyatakan Escobar sempat membalas tembakan, kekacauan saat itu membuat masih ada spekulasi tentang siapa yang sebenarnya menembakkan peluru yang mengakhiri hidupnya.

Teori Dua: Balas Dendam Kartel Lain

Pada awal tahun 1993, sebuah kelompok yang dikenal sebagai Los Pepes muncul sebagai kekuatan baru dalam perburuan Pablo Escobar. Dijuluki "Perseguidos por Pablo Escobar" atau "Orang-orang yang Dianiaya oleh Pablo Escobar," kelompok ini terdiri dari mantan musuh narkotrafikan, paramiliter, dan korban kekejaman kartel Medellín.

Setelah pembunuhan dua letnan penting oleh Escobar pada pertengahan 1992, kartel Medellín terpecah, memicu pembentukan Los Pepes. Kelompok ini, menurut wawancara jurnalis Alma Guillermoprieto dengan mantan anggotanya, diduga dipimpin oleh eks anggota kartel yang menginginkan balas dendam.

Mereka menawarkan uang kepada siapa saja yang berani melawan Escobar, termasuk anggota kru Escobar dan Pasukan Pencari.

Los Pepes, yang digambarkan oleh Mark Bowden sebagai "otot ekstralegal," tidak ragu melanggar batas hukum dan moral, mirip dengan apa yang sering dilakukan oleh Escobar. Bahkan, beberapa pihak dalam pemerintahan Kolombia secara terbuka mendukung perburuan mereka terhadap Escobar.

Dokumen DEA yang dikutip Bowden menunjukkan bahwa Los Pepes mungkin mendapat dukungan finansial dari kartel Cali, saingan Escobar, dan informasi dari Kepolisian Nasional Kolombia serta agen intelijen AS.

Sebuah putusan pengadilan tahun 2015 bahkan memerintahkan CIA untuk merilis dokumen yang bisa menjelaskan dugaan kerjasama antara pemerintah AS, pasukan keamanan Kolombia, dan Los Pepes.

Los Pepes melancarkan kampanye kekerasan yang tak kalah brutal dari Escobar. Di awal 1993, mereka bertanggung jawab atas hingga enam pembunuhan sehari, menargetkan siapa saja yang terkait dengan kartel, termasuk pengacara Escobar.

Baca Juga: Kuda Nil Kokain Pablo Escobar Disterilkan Guna Mengendalikan Populasi