Seperti Apa Kehidupan Para Lansia di Era Yunani dan Romawi Kuno?

By Sysilia Tanhati, Senin, 10 Juni 2024 | 13:40 WIB
Pengalaman usia lanjut pada era Yunani dan Romawi kuno , dan sejauh mana lansia disingkirkan, bergantung pada kekayaan, gender, dan kelas sosial. (Matthias Kabel/CC BY-SA 3.0)

Baca Juga: Tempat Lahirnya Peradaban Barat, di Mana Tepatnya Lokasi Yunani Kuno?

Pengobatan Romawi dan Yunani sering kali berfokus pada pencegahan, bukan pengobatan. Hippocrates, Celsus, dan Galen merekomendasikan berbagai perawatan medis profilaksis dan perubahan pola makan untuk membantu menjaga kesehatan di usia tua.

Aturan pengobatan kuno biasanya melibatkan istirahat yang cukup, olahraga, dan mandi teratur sepanjang hidup. Galen merekomendasikan agar para pria lanjut usia mengonsumsi makanan yang mengurangi daging dan lebih banyak mengonsumsi makanan kering, anggur, dan buah-buahan.

Penulis Yunani-Romawi juga mencatat pentingnya latihan intelektual, seperti menulis dan berkebun, untuk menjaga ketajaman mental di usia tua.

Apa peran para lansia di Yunani dan Romawi kuno?

Ketika pria dan wanita memasuki usia tua, posisi mereka dalam masyarakat Yunani dan Romawi berubah. Kebanyakan orang memperoleh penghidupan mereka melalui kerja fisik yang berat, seperti bertani dan menenun. Semua pekerjaan itu menjadi sulit untuk dilakukan di usia tua.

Namun, kebanyakan orang tidak mempunyai sarana untuk pensiun. Kekhawatiran ini kurang penting bagi masyarakat kelas atas. Masyarakat kelas atas bergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh para pembantu dan perkebunan mereka. Bagi orang kaya, usia tua bisa menjadi waktu bersantai dan pensiun.

Pria aristokrat sering kali melanjutkan karier mereka di bidang hukum dan politik hingga usia lanjut. Mereka memanfaatkan akumulasi pengalaman dan reputasi selama bertahun-tahun.

Pada saat yang sama, pria yang lebih tua harus bersaing dengan mereka yang lebih muda untuk mendapatkan kekuasaan politik dan pengaruh sosial.

Sikap orang Yunani dan Romawi terhadap penuaan

Sikap terhadap usia tua dalam sastra Yunani dan Romawi sangat terpolarisasi. Ada penulis yang merenungkan manfaat lansia bagi masyarakat. Dan ada penulis yang memandang usia tua dengan cemoohan.

Contohnya filsuf Yunani Aristoteles mempunyai pandangan yang sangat negatif terhadap orang lanjut usia. Ia percaya bahwa hilangnya humor berkontribusi pada karakter pesimistis dan pengecut di kalangan orang tua.