Sejarah Dunia: Seberapa Kaya Pablo Escobar pada Masa Kejayaannya?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 21 Juni 2024 | 20:00 WIB
Dalam sejarah dunia, Pablo Escobar dijuluki sebagai Raja Kokain. (Ghazi777755/CC BY-SA 4.0)

Bagaimana Pablo Escobar menjadi gembong narkoba

Pablo Escobar pertama kali mulai berurusan dengan kokain pada tahun 1970-an. Saat itu dia menyelundupkan pasta koka dari Peru ke Kolombia dan memurnikannya.

Ia kemudian mengirimkannya ke utara untuk dijual di Amerika Serikat. Kemudian, permintaan kokain mulai meroket pada tahun 1980-an dan Escobar menjadi kaya raya.

“Kelompok penyelundup dan penegak hukumnya segera berubah menjadi Kartel Medellín yang menakutkan,” tulis Jaclyn Anglis di laman All That’s Interesting.

Escobar dan operasinya menemukan cara-cara cerdik untuk menyelundupkan kokain ke Amerika Serikat. Termasuk menyembunyikannya ke dalam pengiriman buah atau pakaian. Ia bahkan mencampurkan kokain ke dalam bubuk kakao atau puree buah, yang kemudian dapat diekstraksi.

Seiring berkembangnya kekuasaan Escobar, ia pun menyeimbangkan kehidupan dengan keluarganya. Ia menikahi istrinya, Maria Victoria Henao, dan memiliki dua anak bersamanya. Mereka adalah Juan Pablo Escobar Henao (Sebastian Marroquin) dan Manuela Escobar (Juana Manuela Marroquin Santos).

Saat perdagangan narkoba meningkat, Escobar menjadi semakin kaya, sekaligus semakin kejam.

Pada tahun 1980-an, kartel Escobar menghasilkan sekitar AS$70 juta per hari. Alhasil, kekayaan bersih Pablo Escobar membengkak. Ia memiliki kekayaan antara AS$30 dan AS$60 miliar selama hidupnya.

Jika mengikut inflasi dan nilai tukar mata uang dollar AS ke rupiah saat ini, maka kekayaan Escobar mencapai Rp2.139 triliun atau Rp2,1 kuadriliun. Jumlah tersebut dua kali lipat lebih besar dibanding kekayaan Prajogo Pangestu. Orang terkaya di Indonesia saat ini tersebut memiliki kekayaan "hanya" Rp1,06 kuadriliun.

Sang bandar narkoba menggunakan kekayaannya membiayai perkebunan yang dijuluki Hacienda Napoles, memelihara kuda nil, dan membantu masyarakat miskin Kolombia.

Seiring dengan berkembangnya kekuasaannya, Escobar melindunginya dengan cara apa pun. Gembong narkoba ini diyakini bertanggung jawab atas kematian sekitar 4.000 orang yang berani menghalanginya. Ia tidak sungkan untuk menghabisi polisi, pejabat pemerintah, anggota kartel saingannya, jurnalis, dan warga biasa.

Baca Juga: Pablo Escobar: Kisah Sang Raja Kokain dan 3 Teori Penyebab Kematiannya