Sejarah Dunia: Bagaimana Kartel Meksiko Ambil Alih Kerajaan Narkoba Pablo Escobar?

By Ade S, Jumat, 21 Juni 2024 | 12:03 WIB
Pablo Escobar, gembong narkoba paling terkenal di dunia. Bagaimana kerajaan narkoba Pablo Escobar di Kolombia pada akhirnya diambil alih hampir sepenuhnya oleh para kartel Meksiko? (Colombian National Police)

Nationalgeographic.co.id—Dalam sejarah dunia, sosok Pablo Escobar begitu identik sebagai raja peredaran narkoba, khususnya pada dekade 1980-an.

Apalagi, pada dekade tersebut, hingga awal 1990-an, Kolombia seolah mengendalikan peredaran narkoba dunia. Mulai dari produksi hingga distribusinya.

Namun, kini, banyak yang menganggap bahwa kartel Meksiko telah mengambil alih seluruh kerajaan narkoba Pablo Escobar.

Benarkah demikian? Jika, ya, bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.

Meksiko di mata Pablo Escobar

Topi lebar, bandolier (sabuk berisi peluru) kulit, senapan di tangan: Pablo Escobar, penguasa narkoba Kolombia, dulu suka berpakaian seperti pahlawan revolusi Meksiko. Bukan untuk menunjukkan simbol perjuangan, melainkan hanya untuk bersenang-senang.

Apalagi, selama masa kejayaannya sebagai penguasa narkoba paling dicari di dunia, sebagian besar orang-orang di Meksiko hanya berperan sebagai penyelundup dari Kolombia ke Amerika Serikat.

Escobar mungkin sama sekali tidak membayangkan bahwa kini orang Meksiko akhirnya mengambil alih kerajaan yang telah ia bangun dengan begitu banyak darah tercurah.

Ya, jika pada tahun 1980-an dan 1990-an kartel Meksiko hanya sekadar titik transit dalam jalur penyelundupan ke Amerika Serikat. Kini mereka hampir sepenuhnya menguasai bisnis ini.

Bahkan, saat ini mereka membiayai produksi narkoba di Kolombia dan mengendalikan pengiriman ke Amerika Serikat melalui Amerika Tengah.

“Kekuasaan telah beralih dari orang Kolombia ke orang Meksiko, karena mereka yang mengendalikan bagian-bagian bisnis yang paling menguntungkan telah berubah,” kata Kyle Johnson, seorang ahli dari Conflict Responses Foundation di Bogota, kepada AFP.

Baca Juga: Pablo Escobar: Kisah Sang Raja Kokain dan 3 Teori Penyebab Kematiannya