Nationalgeographic.co.id—Caeneus merupakan pahlawan Lapith yang terkenal karena "metamorfosis yang dilakukannya.
Dia berubah dari sosok Caenis yang merupakan seorang wanita, menjadi Caeneus yang memiliki tubuh pria sejati.
Lalu, mengapa Caenis memutuskan untuk menjadi Caeneus? Benarkah karena wujudnya yang terlalu cantik?
Untuk menemukan jawabannya, mari kita simak ulasan tentang pahlawan transeksual pertama dalam mitologi Yunani tersebut dalam artikel berikut ini.
Lahir dan 'metamorfosis'
Menurut buku Metamorphoses karya Ovid, awalnya Caeneus bernama Caenis dan merupakan putri Elatus, seorang raja Lapith dari Thessaly.
Caeneus memiliki saudara laki-laki bernama Polyphemus, yang juga merupakan Argonaut, dan Ischys, kekasih Coronis.
Melansir laman Greek Legends and Myths, Caeneus dikenal sebagai wanita Lapith yang paling cantik. Meski banyak pria mencoba memikatnya, dia menolak semua pendekatan.
Suatu hari, dewa laut Poseidon terpesona oleh kecantikan Caeneus dan mengambilnya sebagai kekasih. Ada versi yang menyebut Poseidon memerkosanya, sementara yang lain menyebutkan Caeneus memberikan dirinya secara sukarela.
Sebagai hadiah, Poseidon memenuhi permintaan Caeneus untuk berubah menjadi pria agar tidak dieksploitasi lagi. Caeneus pun berubah menjadi Caenis. Poseidon juga memberikan kulit tahan senjata manusia.
Sebelum transformasi, Caeneus melahirkan tiga putra untuk Poseidon: Coronus, Phocus, dan Priasus, yang semuanya mencapai ketenaran sebagai pahlawan.
Baca Juga: Wilayahnya Mencakup Albania dan Kroasia, Inilah Suku Illyrian dari Mitologi Yunani