Sejarah Dunia: Bagaimana Pablo Escobar "Meracuni" Sepak Bola Kolombia?

By Tri Wahyu Prasetyo, Selasa, 25 Juni 2024 | 12:00 WIB
Gembong narkoba Pablo Escobar dengan salah satu klub sepak bola mudanya. Pada masa kejayaannya, Escobar melakukan pencucian uang melalui Atletico Nacional, salah satu tim profesional utama di negara itu. (Via Sports History Weekly)

Nationalgeographic.co.id—Pablo Escobar, tokoh kontroversial yang dikenal sebagai raja narkoba paling terkenal di dunia, memiliki pengaruh besar dalam dunia sepak bola Kolombia. Ia mengubah sepak bola menjadi "candu" baru bagi masyarakat Kolombia.

Untuk sebagian orang, ia adalah Robin Hood yang membawa sepak bola Kolombia ke panggung internasional. Namun, bagi yang lain, ia adalah iblis yang merusak tatanan sepak bola Kolombia dengan uang haram dan kekerasan.

Lantas, seperti apa kiprah sang raja narkoba dalam sepak bola Kolombia? Mari kita ungkap kisah kontroversial ini dan melihat bagaimana Escobar menghantui sejarah sepak bola Kolombia.

Awal Keterlibatan dalam Sepak Bola

Pablo Escobar menunjukkan kecintaannya pada sepak bola sejak usia muda. Sepak bola bukan hanya olahraga, tetapi juga sarana pelarian dari kehidupan keras di lingkungan miskin Medellín.

"Sepak bola adalah bagian dari ghetto; olahraga untuk orang-orang yang tersisih. Sepak bola memberikan pelepasan stres dan depresi yang nyata bagi mereka yang menghadapi ketidakadilan sosial, dan mereka berbondong-bondong untuk menonton pertandingan," kata Chris Moar Aguiar, pada laman Elephant Sport.

Escobar, Aguiar melanjutkan, "tidak berbeda dengan penggemar sepak bola miskin lainnya, tetapi yang berbeda adalah kenyataan bahwa ia memiliki uang untuk diinvestasikan dalam hasratnya."

Bagi Escobar, sepak bola adalah cara untuk merasakan kebebasan dan kegembiraan yang mungkin tidak ia dapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Ketika Escobar mulai meraih kesuksesan dalam bisnis narkoba, ia melihat kesempatan untuk menggabungkan dua hal yang ia cintai: kekayaan dan sepak bola. Dengan uang yang melimpah, ia mulai berinvestasi dalam klub sepak bola lokal.

Pablo Escobar dan Klub Liga Sepak Bola Kolombia

Escobar (kiri) menyaksikan pertandingan Independiente melawan America de Cali. (Via Elephant Sport)

Baca Juga: Dunia Hewan: Kuda Nil Milik Pablo Escobar yang Membuat Resah Kolombia

Pablo Escobar memiliki hubungan yang sangat erat dengan klub sepak bola Independiente de Medellín.

Pengaruhnya tidak hanya terbatas pada dukungan finansial; Escobar juga terlibat dalam motivasi dan pengambilan keputusan penting dalam klub.

"Independiente adalah tim favoritnya, tetapi Escobar bukan hanya seorang penggemar, dia juga seorang investor, motivator, dan semacam manajer," jelas Aguiar.

Dalam buku "Escobar, El Patrón del Mal" yang ditulis oleh Alonso Salazar, terungkap bahwa setiap kali Independiente memenangkan pertandingan, Escobar akan merayakannya dengan sangat meriah.

Sementara itu, jika tim tersebut kalah, ia sering menghabiskan beberapa hari dalam isolasi sebagai bentuk kekecewaannya yang mendalam.

Dukungan finansial Escobar terhadap Independiente de Medellín sangat signifikan. Ia menggunakan klub ini sebagai salah satu saluran untuk mencuci uang hasil bisnis narkobanya.

Dengan dana yang melimpah dari Escobar, Independiente dapat merekrut pemain-pemain berbakat dan meningkatkan fasilitas klub.

Namun, seiring berjalannya waktu, Escobar mulai mengalihkan perhatiannya ke Atlético Nacional. 

Keputusan ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk potensi finansial yang lebih besar dan kesempatan untuk lebih mempengaruhi sepak bola Kolombia secara keseluruhan.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas tim, tetapi juga membawa Atlético Nacional ke panggung internasional.

Pada tahun 1989, Atlético Nacional mencatat sejarah dengan memenangkan Copa Libertadores, menjadi klub Kolombia pertama yang meraih prestasi tersebut.

Namun, kesuksesan ini tidak lepas dari kontroversi. Tuduhan korupsi dan manipulasi, serta ancaman terhadap wasit, sering kali mengiringi kemenangan tim.

Baca Juga: Sejarah Dunia: Fakta Seputar Kehidupan Fantastis Raja Kokain Pablo Escobar

Keputusan Escobar untuk berinvestasi di Atlético Nacional menunjukkan betapa besar pengaruhnya dalam dunia sepak bola Kolombia.

"Seburuk apapun uang pria itu, tidak dapat disangkal bahwa pengaruhnya terhadap sepak bola merevolusi olahraga ini sambil secara bersamaan merevitalisasi populasi," tulis Aguiar.

Meskipun begitu, hubungan emosionalnya dengan Independiente de Medellín tetap kuat. Klub ini selalu menjadi bagian dari hidupnya, dan dukungannya mencerminkan kecintaan sejatinya terhadap sepak bola.

Ketika kuburannya digali kembali pada tahun 2006 untuk tes DNA, ditemukan bahwa ia dikubur dengan bendera Independiente, menunjukkan betapa pentingnya klub ini baginya.

Dampak pada Sepak Bola Kolombia

Pengaruh Pablo Escobar dalam sepak bola Kolombia sangat besar dan kompleks. Di satu sisi, ia membantu menciptakan liga yang menguntungkan dan dinamis, tetapi di sisi lain, metode-metode yang ia gunakan sering kali kontroversial dan brutal.

Investasi besar-besaran yang digelontorakan sang raja narkoba tidak hanya meningkatkan kualitas permainan tetapi juga menarik perhatian internasional.

Klub-klub Kolombia mulai mampu membayar gaji tinggi dan menarik pemain-pemain berbakat baik dari dalam maupun luar negeri.

Namun, ada sisi gelap dari keterlibatan Escobar. Ia sering menggunakan ancaman kekerasan untuk memotivasi para pemain.

Chris Moar Aguiar mencatat, "Sebelum pertandingan besar, Escobar akan mengunjungi tim Atlético Nacional dengan kata-kata 'motivasi' uniknya sendiri, seperti: 'Jika kalian tidak menang hari ini, saya akan mengunjungi keluarga kalian...'"

Meskipun sering kali diucapkan dengan nada bercanda, para pemain tahu bahwa ancaman tersebut memiliki kebenaran di dalamnya. Hal ini memotivasi mereka untuk berprestasi tinggi, yang berpuncak pada kemenangan Atlético Nacional di Copa Libertadores tahun 1989.

Sementara itu, wasit yang membuat keputusan yang dianggap merugikan bagi tim-tim yang didukung Escobar sering kali menghadapi ancaman serius.

Baca Juga: Ketika Sepak Bola di Sejarah Abad Pertengahan Picu Pertumpahan Darah

Salah satu contoh mencolok adalah penculikan wasit Armando Pérez selama 24 jam karena membuat keputusan yang "salah".

Puncak dari ancaman ini adalah pembunuhan wasit Alvaro Ortega pada tahun 1989 setelah membuat keputusan yang dianggap merugikan dalam pertandingan antara America de Cali dan Independiente.