Pada abad ke-5 SM, para sarjana juga menemukan qilin, yang juga disebut sebagai lin, dalam The Spring and Autumn Annals. Kronik ini mencatat bahwa lin ditangkap pada tahun ke-14 pemerintahan Lord Ai, 481 SM.
Konfusius dan Qilin
Beberapa sarjana menganggap kemunculan qilin sebagai suatu keajaiban. Konfusius memberikan rincian berikut.
Menjelang akhir hidup Konfusius, qilin ditangkap oleh para pemburu atau, ada yang mengatakan, pengumpul kayu bakar. Makhluk itu terluka, diakui unik, dan dibawa ke Konfusius.
Saat mengidentifikasi makhluk itu sebagai qilin, Konfusius rupanya menangis. Ia menganggapnya sebagai pertanda buruk bahwa qilin ilahi muncul pada waktu yang salah dan mati karena luka-lukanya.
Alih-alih muncul pada masa pemerintahan yang adil, yang menandakan kemakmuran, qilin muncul di bawah kepemimpinan yang tidak memuaskan. Oleh Konfusius, masa itu dianggap sebagai masa kemerosotan moral.
Konfusius konon melihat kematian qilin sebagai tanda bahwa kematiannya sudah dekat dan bahwa Dinasti Zhou tidak lagi memiliki hak ilahi untuk memerintah. Bahwa Dinasti Zhou telah kehilangan Mandat Surga. Dua tahun kemudian, Konfusius meninggal.
Menurut legenda, qilin juga muncul di hadapan ibu Konfusius tepat sebelum dia dilahirkan, dalam beberapa catatan, membawa tablet batu giok. Karena alasan ini, qilin terus dikaitkan dengan kelahiran dan kematian orang bijak.
Penampilan Fisik
Deskripsi tertulis tentang kemunculan qilin bervariasi sepanjang sejarah Tiongkok. Beberapa orang menggambarkan qilin memiliki tubuh rusa, ekor lembu, paling sering kuku terbelah, kepala naga, dan sisik. “Terkadang dengan api yang memancar dari tubuh,” Taylor menambahkan.
beberapa komentator modern menyebut qilin sebagai chimera – kumpulan bagian dari makhluk lain. Namun itu tampaknya merupakan salah tafsir. Lebih dari itu, ciri-ciri berbagai macam makhluk yang dikenal digunakan untuk menunjukkan betapa menakjubkan dan langkanya qilin.
Dalam mitologi Tiongkok, esensi dan simbolisme adalah yang terpenting, bukan penampilan luar. Dari patung, lukisan, keramik hingga sulaman, qilin adalah subjek populer sepanjang sejarah Tiongkok. Meskipun representasi ciri-ciri fisiknya telah berubah seiring berjalannya waktu, esensi dan simbolismenya tetap konstan.