Dunia Hewan: Bagaimana 'Meliarkan Kembali' Bison Bisa Selamatkan Bumi?

By Ade S, Rabu, 3 Juli 2024 | 16:03 WIB
Temukan bagaimana mengembalikan bison ke alam liar dapat membantu memerangi krisis iklim dan melestarikan keanekaragaman hayati. (STAFFAN WIDSTRAND)

Selain manfaatnya bagi iklim, reintroduksi ini juga berdampak positif pada konservasi keanekaragaman hayati.

Lees menekankan pentingnya penelitian lebih lanjut di lapangan untuk memvalidasi model dan memahami berapa lama manfaat dari reintroduksi bison dapat diperoleh.

Studi ini juga menguatkan konsensus bahwa mamalia besar, seperti bison, memiliki peran yang sangat penting dalam siklus karbon. Upaya rewilding, termasuk reintroduksi bison, menjadi alat utama dalam mengatasi krisis keanekaragaman hayati dan iklim yang saling terkait.

Sebagai spesies kunci, bison memainkan peran vital dalam ekosistem. Penggembalaan dan penjelajahan mereka membantu mempertahankan lanskap hutan, semak belukar, dan padang rumput yang beranekaragam hayati.

Di pegunungan Țarcu, kepulangan bison juga telah menginspirasi wisata berbasis alam dan bisnis yang terkait dengan rewilding.

Namun, perlu dicatat bahwa pengaruh bison Eropa mungkin tidak dapat diekstrapolasi secara internasional, tergantung pada kondisi tanah dan iklim setempat. Misalnya, padang rumput Amerika memiliki produktivitas yang jauh lebih rendah daripada padang rumput Carpathian.

Restorasi sekaligus penyelamatan bumi

Penelitian ini membuka peluang baru bagi para pembuat kebijakan iklim di seluruh dunia. Sebelumnya, perlindungan dan pemulihan alam sering dianggap sebagai tantangan dan biaya tambahan yang harus dihadapi bersamaan dengan darurat iklim.

Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa kita dapat mengatasi kedua tantangan tersebut secara bersamaan. Dengan mengembalikan alam melalui rewilding, kita dapat mengurangi emisi karbon dalam jumlah besar dan membantu menstabilkan iklim global.

Laporan tentang bison Eropa di Rumania merupakan yang pertama kali dilakukan. Model yang digunakan dalam penelitian ini memberikan panduan yang kuat untuk reintroduksi satwa liar, termasuk bison.

Tim peneliti juga telah memeriksa secara detail sembilan spesies lainnya, seperti gajah hutan tropis, lembu kesturi, dan berang-berang laut.

Beberapa dari spesies ini menunjukkan potensi serupa dengan bison, bahkan mampu menggandakan kapasitas ekosistem dalam menyerap dan menyimpan karbon.

Keputusan kebijakan terkait reintroduksi bison menjadi pilihan yang memiliki potensi besar untuk mengatasi krisis iklim dan keanekaragaman hayati.

Kisah bison menunjukkan bahwa mengembalikan keseimbangan alam dengan melestarikan dunia hewan, termasuk melalui rewilding, dapat membawa manfaat besar bagi planet kita.